Perkembangan Produksi Udang di Indonesia
Sedangkan Udang Windu yang merupakan udang asli
Indonesia masih berkutat dengan berbagai macam penyakit sehingga belum bisa
menjadi udang nomor satu walaupun harga Udang Windu perkilogramnya jauh lebih
tinggi dibanding dengan udang vaname.
Data Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menyebutkan bahwa volume produksi udang
di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 337.930 ton. Udang Vaname dengan produksi
terbesar mencapai 170.900 ton, disusul Udang Windu sebesar 124.500 ton dan
Udang lainnya sebesar 42.530 ton.
Produksi udang dari tahun 2010 sampai dengan 2013 terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 produksi udang tercatat sebesar 638.790
ton. Produksi Udang Vaname pada tahun tersebut sebesar 390.200 ton, Udang Windu
sebesar 171.500 ton dan Udang lainnya sebesar 77.090 ton.
Pada tahun 2014, produksi udang di Indonesia mengalami
peningkatan tipis menjadi 639.280 ton. Pada periode ini penurunan produksi pada
Udang Windu dan jenis udang lainnya, sedangkan Udang Vaname terus meningkat. Produksi
Udang Vaname pada tahun tersebut sebesar 442.300, disusul Udang Windu sebesar
131.800 dan Udang lainnya sebesar 65.180 ton.
Pada tahun 2015 produksi udang mengalami penurunan
menjadi sebesar 605.348 ton. Dengan rincian Udang Vaname pada tahun 2015
sebesar 413.079 ton, Udang Windu sebesar 124.869 ton dan udang lainnya sebesar
67.400 ton.
Sedangkan pada tahun 2016 produksi udang meningkat
menjadi 674.555 ton. Terdiri dari produksi Udang Vaname sebesar 488.019 ton,
Udang Windu 150.860 ton dan Udang lainnya sebesar 35.676 ton.
Industri udang berkembang cukup baik di Indonesia. Pada
awalnya lampung merupakan penghasil udang utama di Indonesia ditopang dengan
dua perusahaan besar yang fokus pada usaha budidaya tambak seperti DIPASENA dan
BRATASENA. Akan tetapi pada awal tahun 2000-an perusahaan-perusahaan ini mulai
goyah sehingga sangat berpengaruh terhadap produksi udang Lampung yang semakin lama
semakin menurun.
Baca Juga: Lima Daerah Penghasil Udang di Indonesia
Bersamaan dengan itu diperkenalkannya Udang Vaname dan
teknologi pembudidayaan udang dengan sistem tresirkulasi menjadi tonggak
bangkitnya industri udang di Pantura sehingga Jawa Barat menjadi produsen udang
tertinggi di tahun 2016.
Pohon Industri Udang
Berdasarkan Pohon Industri, Udang memiliki banyak manfaatnya. Selain daging yang bisa dikonsumsi untuk makanan, limbah kulit udang juga memiliki banyak manfaat lainnya.
Daging udang selain dimasak langsung juga dapat dikalengkan (Udang Kaleng), Udang Beku dan Kerupuk Udang. Tentu saja dominasi kegunaan daging udang adalah untuk konsumsi.
Sedangkan Limbah Kulit Udang dapat digunakan sebagai bahan Khitin dan Khitosan. Kedua bahan ini digunakan untuk Industri Fotografi, Pembuatan Kertas, Farmasi, Kosmetik, Pengolahan Air dan Pengawetan Kayu.(***)
Pohon Industri Udang
Berdasarkan Pohon Industri, Udang memiliki banyak manfaatnya. Selain daging yang bisa dikonsumsi untuk makanan, limbah kulit udang juga memiliki banyak manfaat lainnya.
Daging udang selain dimasak langsung juga dapat dikalengkan (Udang Kaleng), Udang Beku dan Kerupuk Udang. Tentu saja dominasi kegunaan daging udang adalah untuk konsumsi.
Sedangkan Limbah Kulit Udang dapat digunakan sebagai bahan Khitin dan Khitosan. Kedua bahan ini digunakan untuk Industri Fotografi, Pembuatan Kertas, Farmasi, Kosmetik, Pengolahan Air dan Pengawetan Kayu.(***)