Lima Daerah Penghasil Udang di Indonesia
POETRAMERDEKA.COM – Sebagaimana disebutkan sebelumnya, industri
udang berkembang cukup baik di Indonesia. Pada awalnya Lampung merupakan
penghasil udang utama di Indonesia ditopang dengan dua perusahaan besar yang
fokus pada usaha budidaya tambak seperti DIPASENA dan BRATASENA. Akan tetapi
pada awal tahun 2000-an perusahaan-perusahaan ini mulai goyah sehingga sangat
berpengaruh terhadap produksi udang Lampung yang semakin lama semakin menurun.
![]() |
Foto: Salah satu Tambak Udang Vaname di Muara Gading Mas, Lampung Timur |
Bersamaan dengan itu diperkenalkannya Udang Vaname dan
teknologi pembudidayaan udang dengan sistem tresirkulasi menjadi tonggak
bangkitnya industri udang di Pantura sehingga Jawa Barat menjadi produsen udang
tertinggi di tahun 2016.
Baca Juga: Perkembangan Produksi Udang di Indonesia
Berikut data produksi udang di lima daerah penghasil
udang terbesar di Indonesia:
Dari data diatas terlihat bahwa Jawa Barat mendominasi
dari jumlah produksi udang di Indonesia sejak tahun 2012 sampai dengan 2016. Produksi
udang di Jawa Barat dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tahun 2012
produksi udang Jawa Barat sebesar 70.234 ton dan pada tahun 2016 meningkat
menjadi 122.580 ton.
Penghasil kedua adalah Nusa Tenggara Barat. Daerah ini
mengalami perkembangan yang cukup signifikan dimana pada tahun 2007 sebesar
8.139 ton meningkat menjadi 28.517 ton pada tahun 2008. Setiap tahun, produksi
udang di Nusa Tenggara Barat terus mengalami peningkatan hingga tahun 2016
mencapai 105.320 ton.
Selanjutnya, Jawa Timur. Produksi udang di Jawa Timur
mengalami fluktuatif. Namun tidak terjadi penurunan maupun peningkatan yang
signifikan. Dari tahun 2007 sampai dengan 2010 produksi udang di Jawa Timur
terus meningkat, yang pada awalnya memproduksi sebesar 22.065 ton menjadi
50.643 ton pada tahun 2010. Pada tahun 2011, produksi udang di Jawa Timur
mengalami penurunan menjadi 50.643 ton dan meningkat kembali pada tahun 2012
menjadi 69.571 ton.
Pada tahun 2013 produksi udang Jawa Timur kembali
menurun di banding tahun sebelumnya, dan kembali meningkat sampai dengan tahun
2016. Pada tahun 2016, produksi udang mencapai titik tertinggi sebesar 91.866
ton.
Penghasil udang lainnya adalah Sumatera Selatan. Sama
halnya dengan Jawa Timur, produksi udang di Sumatera Selatan mengalami fluktuatif.
Pada tahun 2007 produksi mencapai 26.585 ton, melonjak menjadi 72.908 ton pada
tahun 2009.
Tahun 2010 produksi udang di Sumatera Selatan menurun
menjadi 63.834 ton dan meningkat pada tahun 2011 menjadi 68.912 ton. Pada tahun
2012 sampai dengan 2015 produksi udang berada di bawah 50.000 ton dan berada di
atas 40.000 ton. Sedangkan pada tahun 2016 meningkat menjadi 54.765 ton.
Lampung, tetap menjadi daerah penghasil udang, walaupun
produksinya fluktuatif dan turun secara signifikan. Dimana pada tahun 2007
produksi udang di Lampung mencatatkan rekor produksi tertinggi dari tahun 2007
sampai dengan 2016, baik untuk Lampung sendiri maupun secara nasional. Produksi
udang Lampung pada tahun 2007 mencapai 149.680 ton dan pada tahun 2006 turun
menjadi 145.880 ton.
Pada tahun 2009, produksi udang Lampung mengalami
penurunan secara signifikan yakni sebesar 65.424 ton. Tahun 2010 kembali
mengalami penurunan dengan hanya memproduksi sebesar 44.451 ton.
Pencapaian tertinggi Lampung dari kurun waktu 2010-2016
adalah pada tahun 2013 yang tercatat sebesar 74.971 ton. Produksi ini terus
menurun sampai dengan tahun 2015 yang menghasilkan sebesar 44.798 ton. Pada tahun
2016 kembali meningkat menjadi 51.881 ton.(***)