Perkembangan Kredit (Agustus 2018)
POETRAMERDEKA.COM - Penyaluran kredit perbankan pada periode laporan
tercatat sebesar Rp5.052,1 triliun atau tumbuh 11,9% (yoy), lebih tinggi
dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,2% (yoy).
![]() |
Pertumbuhan jenis kredit berdasarkan jenis penggunaan (yoy). Sumber: BI |
Peningkatan penyaluran kredit terjadi pada debitur
korporasi maupun debitur perorangan dengan pangsa masing-masing 49,8% dan
45,9% dari total kredit.
Pertumbuhan kredit korporasi tercatat sebesar 13,8%
(yoy), meningkat dibanding bulan sebelumnya sebesar 12,7% (yoy).
Sementara itu, kredit untuk debitur perseorangan tumbuh
9,7% (yoy) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,4% (yoy).
![]() |
Perkembangan kredit berdasarkan golongan debitur (triliunan rupiah). Sumber: BI |
Berdasarkan jenis penggunaannya, peningkatan
pertumbuhan kredit perbankan terjadi pada kredit investasi dan kredit modal
kerja. Kredit Investasi (KI) tumbuh meningkat dari 10,6% (yoy) pada Juni 2018
menjadi 11,3% (yoy) terutama terjadi pada sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih (LGA)
yang pertumbuhannya terakselerasi cukup signifikan dari 18,8% (yoy) menjadi
30,8% (yoy).
![]() |
Pertumbuhan kredit berdasarkan jenis penggunaan (triliunan rupiah). Sumber: BI |
Peningkatan pertumbuhan KI sektor LGA khususnya terjadi
pada sub sektor ketenagalistrikan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Peningkatan pertumbuhan KI juga terjadi pada sektor
pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dari tumbuh 8,5% (yoy) menjadi
9,2% (yoy), peningkatan tersebut terutama pada KI yang disalurkan kepada
perusahaan subsektor perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kalimantan Barat dan
Jambi.
Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh meningkat dari 11,5% (yoy)
menjadi 12,6% (yoy) terutama disebabkan oleh akselerasi penyaluran KMK pada
sektor Perdagangan, Hotel, Restoran (PHR) dan sektor industri pengolahan.
KMK sektor THR mencatat akselerasi pertumbuhan dari
9,8% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi sebesar 10,1% (yoy). Akselerasi tersebut
terutama didorong oleh KMK yang disalurkan untuk perusahaan perdagangan eceran
makanan, minuman, dan tembakau di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Akselerasi pertumbuhan juga didorong oleh KMK yang
disalurkan untuk sektor industri pengolahan yang tercatat mengalami kenaikan
dari 10,1% (yoy) menjadi 12,4% (yoy) pada Agustus 2018, didorong pertumbuhan
subsektor industri logam dasar besi dan baja di Jawa Barat serta subsektor
industri pemintalan, pertenunan, pengolahan akhir tekstil di wilayah Jawa Barat
dan Jawa Tengah.
Sementara itu Kredit Konsumsi (KK) tercatat tumbuh
melambat dari 11,4% (yoy) pada Juli 2018 menjadi 11,2% (yoy).
Akselerasi pertumbuhan juga terjadi pada penyaluran
kredit properti dari 15,1% (yoy), menjadi 15,5% (yoy), terutama kredit KPR/KPA
dan kredit konstruksi.
![]() |
Kredit properti (dalam triliunan rupiah) |
Pertumbuhan kredit KPR/KPA meningkat dari 13,7%(yoy)
menjadi 14,3% (yoy) terutama untuk KPR tipe 22-70 yang berlokasi di DKI Jakarta
dan Jawa Barat.
![]() |
Perekembangan kredit properti (yoy) |
Peningkatan kredit konstruksi pada Agustus 2018 sebesar
19,2% (yoy) dari 18,7% (yoy) pada bulan sebelumnya bersumber dari konstruksi
perumahan menengah besar dan mewah di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sementara
itu kredit real estate tercatat tumbuh sebesar 12,5%(yoy).(BI)
Suku Bunga Simpanan dan Kredit (Agustus 2018)
Baca: