Sifat Genetik Kelelawar Menyimpan Rahasia Umur Panjang
![]() |
Kelelawar bertelinga tikus besar (Myotis myotis) diabadikan di Brittany, Prancis, dirilis pada tanggal 7 Februari 2018. Courtesy Olivier Farcy / Handout via REUTERS |
Para ilmuwan mengatakan, tidak seperti pada manusia dan
kebanyakan hewan lainnya, dalam spesies kelelawar ini, struktur yang disebut
telomeres berada di ujung kromosom, seperti benang di dalam inti sel yang
membawa gen yang menentukan faktor keturunan.
Dikutip dari Reuters, hanya 19 spesies mamalia yang
berumur panjang dibandingkan manusia yang relatif terhadap ukuran tubuh.
Delapan belas dari mereka adalah kelelawar, beberapa di antaranya hidup lebih
dari empat dekade. Yang lainnya adalah binatang pengerat Afrika yang aneh yang
disebut tikus mol telanjang.
Para peneliti mengidentifikasi dua gen pada kelelawar
bertelinga tikus besar yang mungkin bertanggung jawab atas adaptasi umur
panjang yang unik ini. Mekanisme ini bisa menjadi fokus studi masa depan
mengenai penuaan, untuk memperluas rentang hidup sehat pada orang-orang, kata
periset tersebut.
Telomeres adalah tutup pelindung pada ujung kromosom
yang mempersingkat setiap kali sel membelah. Ini mendorong proses penuaan
alami, yang menyebabkan kerusakan sel yang seiring waktu dapat menyebabkan
kerusakan jaringan dan akhirnya kematian.
![]() |
Kelelawar bertelinga tikus besar (Myotis myotis) diambil di Brittany, Prancis, dirilis pada tanggal 7 Februari 2018. Courtesy Olivier Farcy / Handout via REUTERS |
"Mempelajari mamalia berumur panjang yang secara
alami telah berevolusi untuk melawan penuaan merupakan cara alternatif untuk mengidentifikasi
basis molekuler" kata ahli biologi Emma Teeling dari University College
Dublin di Irlandia, salah satu pemimpin studi.
"Kelelawar adalah spesies model baru yang menarik dan
memungkinkan kita untuk mengidentifikasi mekanisme molekuler baru yang
mendorong penuaan," ujarnya.
Para peneliti mempelajari 493 kelelawar individu dari
empat spesies: kelelawar bertelinga tikus besar dan kelelawar Bechstein,
keduanya anggota genus kelelawar yang disebut Myotis; kelelawar tapal kuda yang
lebih besar; dan kelelawar sayap membungkuk biasa. Dari jumlah tersebut,
kelelawar bertelinga tikus besar memiliki umur terpanjang, sekitar 37 tahun.
Kelelawar bertelinga tikus besar dan kelelawar
Bechstein memiliki telomer yang tidak memperpendek usia, menunjukkan bahwa
kelelawar Myotis memiliki karakteristik ini. Kelelawar Myotis lainnya,
kelelawar Brandt, memegang rekor umur panjang kelelawar yakni 41 tahun.
Berdasarkan ukuran tubuh, kelelawar bertelinga tikus besar
diperkirakan akan memiliki umur maksimal empat tahun. Rentangnya terbentang
dari Eropa Barat ke Timur Tengah. Mereka memangsa makhluk darat yang besar,
seperti kumbang, jangkrik dan laba-laba.(rtr/tlt)