Ilmuwan Inggris dan USA Berhasil Tumbuhkan Telur Manusia Hingga Matang di Laboratorium
![]() |
Gambar yang tidak bertanggal menunjukkan pembesaran telur manusia dewasa yang matang dan siap untuk dibuahi. Dokter David Albertini / Universitas Edinburgh / Handout via REUTERS |
Dalam jurnal Molecular
Human Reproduction pada hari Jumat (9/2), para ilmuwan dari Inggris dan
Amerika Serikat mengatakan, suatu hari nanti penemuan ini dapat membantu dalam
mengembangkan terapi obat regeneratif dan perawatan infertilitas baru.
Dalam penelitian sebelumnya, para ilmuwan telah
mengembangkan telur tikus di laboratorium ke tahap di mana mereka menghasilkan
keturunan hidup, dan juga telah menumbuhkan telur manusia dari tahap perkembangan
yang relatif lambat.
Karya terbaru ini, oleh para ilmuwan di dua rumah sakit
penelitian di Edinburgh dan Center for
Human Reproduction di New York, adalah telur manusia pertama kali yang dikembangkan
di luar tubuh manusia dari tahap awal sampai kematangan penuh.
"Mampu mengembangkan telur manusia secara penuh di
laboratorium bisa memperluas cakupan perawatan kesuburan yang ada. Kami
sekarang sedang berupaya mengoptimalkan kondisi yang mendukung perkembangan
telur dengan cara ini dan mempelajari seberapa sehatnya mereka, "kata
Evelyn Telfer, sebagaimana dikutip dari Reuters, Jum’at (9/2).
![]() |
Serangkaian gambar yang diperbesar menunjukkan telur manusia dalam tahap pengembangan. Prof. Evelyn Telfer dan Dr. Marie McLaughlin / Universitas Edinburgh / Handout via REUTERS |
Pakar independen yang tidak terlibat langsung dalam
penelitian ini memuji hal itu sebagai hal yang penting, namun juga mengingatkan
bahwa masih banyak yang harus dilakukan sebelum telur manusia yang matang
tumbuh dan siap untuk dibuahi dengan sperma.
"Data awal ini menyarankan hal ini mungkin layak
dilakukan di masa depan," kata Ali Abbara, seorang dosen klinis senior di Endocrinology, Imperial College London.
"(Tapi) teknologinya tetap pada tahap awal, dan
masih banyak lagi pekerjaan yang diperlukan untuk memastikan teknik tersebut
aman dan optimal sebelum kita memastikan apakah telur-telur ini tetap normal
selama proses berlangsung, dan dapat dibuahi untuk membentuk embrio yang dapat menyebabkan
untuk bayi sehat. "
Darren Griffin, seorang profesor genetika di
Universitas Kent di Inggris, mengatakan bahwa pekerjaan itu sebagai "pencapaian
teknis yang mengesankan".
Jika tingkat keberhasilan dan keamanan membaik,
katanya, pada masa depan dapat membantu pasien kanker yang ingin mempertahankan
kesuburan mereka saat menjalani perawatan kemoterapi, memperbaiki perawatan
kesuburan, dan memperdalam pemahaman ilmiah tentang biologi tahap awal
kehidupan manusia.(rtr/tlt)