Beberapa Patung Kuno Yang Hilang Saat Perang Kini Kembali ke Lebanon
![]() |
Menteri Kebudayaan Lebanon Ghattas Khoury |
Lima patung marmer termasuk di antaranya tangkapan
ratusan milisi Lebanon yang diambil dari gudang pada tahun 1981, diketahui
telah diperdagangkan di pasar gelap dan bahkan masuk ke museum terbesar di
dunia.
Tiga dari lima patung yang diresmikan pada sebuah
upacara di Beirut pada hari Jumat, 2 Februari 2018, terlihat di Museum
Metropolitan New York -di mana mereka dipinjam dari kolektor pribadi- oleh
seorang kurator yang mengidentifikasinya melalui Art Loss (sebuah daftar online artefak yang dicuri).
Seseorang yang berperan penting dalam pengiriman
peninggalan kuno itu kembali ke Lebanon adalah Asisten Jaksa Wilayah Manhattan,
Matthew Bogdanos. Ia merupakan seorang veteran Perang Irak yang memimpin
penyelidikan penjarahan di Museum Nasional di Baghdad selama invasi pimpinan
A.S. untuk menggulingkan Saddam Hussein.
Menurut Bagdanos, tindakan pencurian barang seni di Irak
dan Suriah telah memunculkan kemarahan dan kekhawatiran atas dugaan hasil penjualannya
yang digunakan untuk mendanai kelompok militan. Dilatarbelakangi oleh
kekhawatiran itu telah mendorong berbagai negara untuk bekerja sama dalam menghentikannya.
"Ini telah menghasilkan perhatian yang lebih
besar, pengawasan yang lebih besar dan sumber daya yang lebih besar, yang
sangat kita butuhkan untuk melawan jaringan global yang mengakar ini," kata
Bogdanos.
Dirinya mengakui telah menemukan ribuan barang antik
yang dicuri dalam beberapa tahun terakhir, sebagaimana dilansir dari Reuters di
Museum Nasional Beirut, Jum’at (2/2).
Salah satu patung lainnya telah diidentifikasi tahun
lalu oleh sebuah galeri di Jerman. Sedangkan yang kelima ditangkap di sebuah
kontainer yang memasuki pelabuhan Tripoli bulan lalu.
Diketahui, para Arkeolog menggali semua patung pada
tahun 1960an dan 1970an di Sidon di Kuil Eshmoun, Dewa Penyembuhan.
Patung-patung itu diukir antara abad keenam dan keempat SM, ketika peradaban Fenisia
Libanon diperintah oleh Kerajaan Persia namun dipengaruhi oleh seni dan budaya
Yunani.
Salah satunya adalah patung kepala banteng, berasal
dari sebuah pilar di Bait Suci. Juga patung-patung lainnya yang berbentuk pemuda
dan anak-anak. Patung-patung ini merupakan bentuk dedikasi kepada kuil oleh
keluarga-keluarga kuno atas sembuhnya penyakit anak-anak mereka.
Hanya beberapa dari lebih dari 500 patung Eshmoun yang
dijarah dari gudang benteng Byblos pada tahun 1981 telah diidentifikasi dan
kembali ke Lebanon.
"Kita akan menempatkan setiap sumber daya yang
kita miliki untuk memulihkan bagian mana pun dan siapa pun yang menganggapnya
miliknya. Warisan kita bukan untuk dijual," kata Menteri Kebudayaan
Lebanon Ghattas Khoury.
Seperti potongan-potongan ini, barang-barang yang
diselundupkan dari Irak dan Suriah dapat tetap tersembunyi selama beberapa
dekade sebelum para pedagang mulai menjualnya kepada para kolektor.
"Sangat jarang kita melihatnya di pasar
selama 10 atau 20 atau bahkan 30 tahun, karena mereka memiliki kesabaran.
Mereka menimbun potongan-potongan ini," kata Bogdanos.
"Jika Anda mengikuti potongan yang kita miliki di
sini, ada semacam permainan pingpong dalam peredarannya, antara Eropa, Amerika,
Eropa lagi ... ini adalah globalisasi," kata Rolf Stucky, seorang arkeolog
Swiss yang mendaftarkan banyak patung Eshmoun yang dijarah pada Art Loss.
Tetapi negara-negara sekarang berbagi informasi dan
membantu melatih otoritas, baik di pasar utama untuk artefak curian dan di
wilayah tempat mereka datang.
Lebanon sendiri telah menghentikan banyak barang asing
untuk dikirim melalui Beirut, kata Ghattas. Sebagai tetangga Suriah, ini adalah
jalur utama untuk barang-barang yang dijarah dari sana.