Kemudahan Berusaha Picu Peningkatan Peringkat Utang Indonesia
Kemudahan
Berusaha Picu Peningkatan Peringkat Utang Indonesia -
Lembaga Pemeringkat Utang Fitch mengumumkan peningkatan peringkat utang
(rating) Indonesia, Rabu (20/12). Dalam pengumumannya Fitch menempatkan
peringkat Indonesia menjadi satu tingkat di atas batas bawah kategori layak
investasi, yakni BBB dengan outlook
stable.
Demikian keterangan
tertulis yang disampaikan oleh Nufransa Wira Sakti, Kepala Biro Komunikasi dan
Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Kamis (21/12).
Dalam keterangannya,
Nufransa menuliskan, laporan terkini Fitch menyatakan bahwa peningkatan
peringkat ini didukung antara lain oleh makro ekonomi Indonesia yang stabil,
kebijakan pengelolaan utang yang disiplin, dan iklim usaha yang membaik.
“Keputusan Fitch untuk
menaikkan rating Indonesia menunjukkan bahwa reformasi struktural dan fiskal
yang dilakukan Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk Bank
Indonesia, telah dinilai baik. Pengumuman ini juga menunjukan adanya
kepercayaan yang cukup tinggi dari dunia internasional kepada perekonomian
Indonesia,” tulis Nufransa.
Dalam laporan Fitch, perbaikan
iklim usaha yang ditunjukkan oleh peningkatan ranking Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business) Indonesia
dinilai menjadi mendorong peningkatan investasi langsung yang membantu
perbaikan sisi eksternal Indonesia. Hal ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah
untuk terus memacu investasi dan infrastruktur untuk pertumbuhan dan
pemerataan.
“Apresiasi dari lembaga
internasional terkemuka, seperti Fitch, terhadap kinerja perekonomian Indonesia
memiliki peran penting untuk mewujudkan APBN yang lebih sehat serta perbaikan
perekonomian Indonesia secara umum. APBN 2018 telah disusun dengan upaya untuk
menjaga kesehatan dan kredibilitas fiskal,” tambah Nufransa.
Selain itu, menurut Nufransa, Pemerintah akan terus
berkomitmen untuk memperbaiki iklim investasi Indonesia, baik di tingkat pusat
maupun daerah. Hal ini akan terus dilakukan melalui penciptaan kondisi makro
yang stabil, kebijakan fiskal yang kredibel dan penyediaan infrastruktur yang
baik dan memadai. Pemerintah juga akan tetap mewaspadai berbagai isu global
maupun domestik yang berpotensi mempengaruhi sentimen pasar.
“Terkait dengan hal
tersebut, Pemerintah menyadari bahwa untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi
yang inklusif dan berkelanjutan tidak dapat bekerja sendiri, namun juga harus
didukung oleh seluruh pemangku kepentingan. Akhirnya, kerja bersama bukan hanya
antar kementerian, tetapi juga kerja bersama dengan sektor swasta dan
masyarakat,” ujar Nufransa
Berikut ini posisi
peringkat utang terakhir Indonesia menurut beberapa lembaga:
Fitch
: BBB -- Stable
Moody’s
: Baa3 -- Positive
S&P
: BBB- -- Stable
Japan
Credit Rating Agency : BBB- -- Positive
Rating
& Investment : BBB- -- Positive