Breaking News

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diperkirakan Meningkat

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2018 meningkat. Pertumbuhan ekonomi 2018 diprediksikan sebesar 5,6%. Hal ini tertuang dalam paparannya pada Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2018.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diperkirakan Meningkat

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi tersebut meningkat yakni:

Dari sisi Konsumsi Rumah Tangga dan LNPRT dipicu oleh terjadinya peningkatan daya beli masyarakat melalui upaya menjaga stabilitas harga dan alokasi anggaran ketahanan pangan, belanja sosial kemasyarakatan yang semakin efektif dengan perbaikan skema Belanja PKH, Rastra, KIP, Belanja Kesehatan dan persiapan pelaksanaan Asian Games dan Pemilu Presiden.

Daya beli masyarakat menjadi kunci utama faktor yang mempengaruhi pendapatan dan inflasi. Perkiraan peningkatan golongan masyarakat menengah juga diperkirakan mendorong konsumsi yaitu usia produktif yang tinggi diperkirakan akan masih berlanjut sehingga mendorong konsumsi RT. Selain itu golongan kelompok menengah diperkirakan juga tetap meningkat sejalan peningkatan usia produktif.

Stabilitas harga adalah faktor utama, terutama harga bahan pokok bagi masyarakat yang rentan. Sekitar 40% dari populasi berada pada kelompok miskin dan rentan. 

Konsumsi LNPRT diperkirakan mendukung kinerja konsumsi dengan adanya Asian Games, pilkada serentak di 171 daerah dan kegiatan sosial baik keagamaan maupun sosial lainnya.

Dari sisi Konsumsi Pemerintah terdapat beberapa pemicu yakni kebijakan belanja diarahkan untuk mengatasi ketimpangan, percepatan dan perbaikan pola penyerapan anggaran pemerintah, perbaikan pola belanja Pemerintah Daerah dan dukungan peningkatan sumber-sumber penerimaan negara.

Dari sisi Investasi Kementerian Keuangan memperediksikan bahwa pembangunan infrastruktur dasar dan proyek fisik lainnya yang juga terfokus pada pemerataan antar wilayah. Selain itu sisi invesatasi juga didukung oleh pengadaan mesin, perlengkapan dan peralatan industri baru, penguatan Capex dari Pasar Modal, peningkatan peran Capex BUMN dan perusahaan swasta serta peningkatan penyaluran KMK dan KI.

Dari sisi Ekspor dan Impor Kementerian Keuangan melihat adanya penambahan pasar ekspor baru dan peningkatan kerjasama bilateral untuk ekspor produk utama (bernilai tambah tinggi).

Daya dukung lainnya adalah adanya penekanan bahwa pemerintah perlu melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas serta mendorong kinerja sektor-sektor kunci.

Kementerian Keuangan mencatatkan beberapa poin bahwa Sektor Pertanian perlu ditingkatkan melalui program modernisasi dan penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Tindakan lainnya adalah dengan melakukan pendalaman industri berbasis sumber daya alam dengan hilirisasi, Mendorong investasi di sektor pertambangan khususnya di bidang energi, Akselerasi pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi serta meningkatkan produktivitas sektor jasa.

Produktivitas sektor jasa harus dijaga dan ditingkatkan melalui sektor konstruksi, transportasi, informasi-komunikasi untuk mendukung efisiensi sistem logistik nasional dan mendorong perkembangan sektor jasa keuangan melalui kebijakan financial deepening dan financial inclusion.