Breaking News

Pergerakan Harga Komoditas Dunia Relatif Stagnan Pada Tahun 2018

Kementerian Keuangan RI mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di negara maju yang masih belum sustainable serta tren pelemahan pertumbuhan di Tiongkok berdampak pada harga komoditas global dan tingkat inflasi dunia.

Pergerakan Harga Komoditas Dunia Relatif Stagnan Pada Tahun 2018

Tahun 2018, harga komoditas secara umum akan bergerak stagnan dan cenderung melambat. Data yang dirilis Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa pertumbuhan volume perdagangan dunia (%,YoY) RHS pada tahun 2017 sebesar 3,8% dan proyeksi tingkat pertumbuhan volume perdagangan dunia pada tahun 2018 sebesar 3,9%.

Harga Minyak Mentah Brent (US$ per barel) mengalami kenaikan pada tahun 2017 dimana pada tahun 2016 sebesar 44,0 menjadi 56,3 pada tahun 2017 dan kembali menurun pada tahun 2018 menjadi  US$ 55,9 per barel.

Sebaliknya Harga Minyak Mentah Rata-Rata (US$ per barel) terus mengalami peningkatan dimana pada tahun 2013 sempat mencapai 104,1 dan tahun 2014 menurun menjadi 96,2. Penurunan tajam terjadi pada tahun 2015 hingga mencapai US$ 50,8 per barel dan kembali menurun di tahun 2016 menjadi US$ 42,8 per barel. Proyeksi tahun 2017 Harga Minyak Mentah Rata-Rata sebesar US$ 55,0 per barel dan pada tahun 2018 meningkat menjadi US$ 60,0 per barel.

Untuk Harga Batu Bara ($, metrik ton) pada tahun 2016 sebesar 65,9 dan diproyeksikan pada tahun 2017 mencapai 70,0 dan menurun kembali pada tahun 2018 menjadi 60,0.

Index Bahan Baku Komoditas Pertanian (2005=100) di proyeksikan pada tahun 2017 naik menjadi 121,2 dimana sebelumnya pada tahun 2016 sebesar 113,3 dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2018 menjadi 120,9. Sedangkan Indeks Harga Komoditas Logam (2005=100) pada tahun 2017 diproyeksikan sebesar 147,5 dan tahun 2018 sebesar 141,6.

Pergerakan Harga Komoditas Dunia Relatif Stagnan Pada Tahun 2018


Melalui rilis IMF disebutkan bahwa tingkat inflasi dunia rata-rata juga diproyeksikan menurun. Pada tahun 2017 proyeksi tingkat inflasi dunia diperkirakan sebesar 3,5% dan tahun 2018 sebesar 3,4%. Kondisi ini diungkapkan oleh Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia mengatakan hal tersebut disebabkan oleh pergerakan harga komoditas dunia yang relatif stagnan pada tahun 2018 sehingga mendorong menurunnya tingkat inflasi global.