Breaking News

Perekonomian Global di Tahun 2018 Diproyeksikan Tumbuh Moderat

Catatan Kementerian Keuangan pada Juni 2017 melalui Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI bahwa perekonomian global di tahun 2018 diproyeksian tumbuh moderat. Namun beberapa resiko eksternal masih perlu diawasi.

Perekonomian Global di Tahun 2018 Diproyeksikan Tumbuh Moderat

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI mengatakan bahwa momentum pemulihan ekonomi global terjadi di tahun 2017. Dari data perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2015 tercatat sebesar 3,4% dan mengalami perlambatan pada tahun 2016 menjadi 3,1%.

Pada tahun 2017 kondisi perekonomian global mengalami pemulihan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5%. Namun di tahun 2018 diperkirakan kenaikan pertumbuhan global hanya berlangsung moderat yakni sebesar 3,6% atau naik 0,1% dari tahun sebelumnya.

Hal ini selaras dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada negara berkembang yang terjadi peningkatan di tahun 2017 sebesar 4,5% menjadi 4,8% pada tahun 2018. Sedangkan untuk negara maju perkiraan pertumbuhan ekonomi stagnan di tahun 2017 dan 2018 yakni sebesar 2%.

Prospek ekonomi AS diperkirakan akan terus membaik, namun kebijakan ekonomi di bawah pemerintahan baru masih belum dapat sepenuhnya dipastikan. Melalui data yang disiarkan oleh IMF pada WEO April 2017, proyeksi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2,3% pada tahun 2017 dan 2,5% pada tahun 2018.

Perekonomian Global di Tahun 2018 Diproyeksikan Tumbuh Moderat

Dari data tersebut, proyeksi pertumbuhan ekonomi India merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi yakni sebesar 7,2% pada tahun 2017 dan 7,7% pada tahun 2018. Sedangkan Tiongkok berada pada urutan kedua yakni sebesar 6,6% pada tahun 2017 dan 6,2% pada tahun 2018.

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI menguraikan beberapa resiko yang dapat mempengaruhi prospek ekonomi global yakni proteksionisme perdagangan, re-balancing ekonomi Tiongkok, penguatan dolar AS yang memicu pembalikan arus modal di negara berkembang, harga komoditas yang masih lemah, resiko geopolitik seperti dampak dari brexit dan isu struktural di negara maju seperti penuaan populasi.