Usep Syaifudin: Terdapat Anomali Di Lampung Barat
Pada acara Diskusi Ekonomidan Buka Bersama ISEI Lampung yang dilaksanakan pada Kamis (15/06/2017) salah
satu penanya yakni Usep Syaifudin Dosen FEB Unila mengungkapkan bahwa terdapat
anomali di Kabupaten Lampung Barat.
Dalam pernyataannya Usep
Syaifudin menerangkan bahwa Kabupaten Lampung Barat memang memiliki pendapatan
perkapita paling kecil di Provinsi Lampung yakni sekitar tujuh belas juta
pertahun, tetapi tingkat kriminalitas di Lampung Barat juga rendah.
“Sebetulnya ada hal yang
agak menarik bagi saya kalau tadi Lampung Barat dibilang pendapatan perkapita
paling kecil di Provinsi Lampung tapi kriminalitas juga sangat rendah, hampir 0
di Lampung Barat” Ujar Usep Syaifudin
“Dan saya pikir kita harus
konsisten menyatakan bahwa ketika kriminalitas rendah, tidak ada orang lapar
disitu. Ada sesuatu menurut saya agak, mungkin kalau mau dibilang anomali Lampung
Barat itu, walaupun 17 juta perkapita pertahun tetapi tidak ada orang kelaparan
disana” Lanjut Usep Syaifudin
“Kemudian mungkin ada hal
lain pak, ini kan kalau kita para ekonom ini, enggak maju kalau pendapatan
perkapita tidak sekian ribu dolar, tidak maju suatu daerah itu kalau IPM nya
tidak diatas 70, tidak maju jika tidak seterusnya”
“Tapi kita kalau coba
melihat bandingkan saja misalnya yang sama-sama agak terbelakang dalam tanda
kutip, Mesuji, Mesuji itu diatas 25 kalau tidak salah, Lambar 17, kemudian pak,
katakanlah 25 juta di Mesuji, 17 di Lambar itu sama. Mereka merasakan
terpenuhinya kebutuhan itu sama”
“Nah, yang ingin saya
sampaikan, mungkin perlu ada sudut pandang lain, tidak sekedar bahwa pendapatan
perkapita kalau tidak sekian ribu dolar tidak makmur, kalau tidak IPM sekian
tidak maju, itu iya, tapi perlu sudut pandang yang lain”
“Mungkin di Lampung Barat,
mungkin separuh lebih yang dikonsumsi kebutuhan sehari-hari itu diperoleh dari
kebun sendiri. Mungkin itu tidak terhitung juga ketika menghitung pendapatan
perkapita”
“Saya hanya ingin menyampaikan itu, kita coba lebih, keluar dari kungkungan kapitalis yang kalau tidak sekian tidak maju” Tutup Usep Syaifudin.
“Saya hanya ingin menyampaikan itu, kita coba lebih, keluar dari kungkungan kapitalis yang kalau tidak sekian tidak maju” Tutup Usep Syaifudin.
Baca Juga:
- Profesor Lincoln: ISEI Lampung Riset Masalah Pertanahan dan Segala Aspeknya
- Prof. Bustanul Arifin: Quality of Spending, Salah Satu Elemen Penting dari Intervensi oleh Pemerintah