Pemerintah Inisiasi Gerakan Hemat Energi Dengan Tagar “Energi Berkeadilan Potong 10 Persen”
Semenjak tahun 2016,
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan
inisiasi gerakan hemat energi “Potong 10%”. Gerakan yang dilakukan tersebut
melibatkan seluruh elemen baik dari Pemerintah, pelaku bisnis/industri, ormas sipil
dan individu untuk melakukan pengehematan energi sebesar 10%.
Melalui rilis yang
diberikan oleh Kominfo bahwa total konsumsi listrik Indonesia pada tahun 2016
mencapai 216 Terra Watt Hour (TWh), dimana konsumsi sektor rumah tangga sekitar
94 TWh. Dengan mematikan lampu dan alat-alat elektronik lainnya di rumah,
Pemerintah menghitung penghematan listrik setara 600 Watt dan ini setara dengan
pemberian akses listrik kepada satu rumah tangga terpencil.
Kementerian ESDM
mengungkapkan bahwa saat ini, 87% total energi nasional dinikmati oleh mayoritas
masyarakat perkotaan dan lebih dari 2.500 desa di Indonesia masih gelap gulita.
Menghemat 10% lebih mudah dilakukan daripada membangun sumber energi baru
sebesar 10 persen, yang setara dengan 3,5 gigawatt dan membutuhkan dana sekitar
43 trilyun rupiah.
Lebih lanjut Kementrian
ESDM mengungkapkan alasan mengapa harus potong 10%? Hal ini dilakukan karena:
Pertama,
mengantisipasi terus meningkatnya konsumsi energi dan menurunnya jumlah
cadangan energi fosil.
Kedua,
memberi dampak baik bagi perekonomian nasional yang cukup besar terbebani
sektor energi.
Ketiga,
memenuhi kebutuhan listrik di daerah yang belum teraliri listrik penuh selama
24 jam, atau bahkan masih gelap gulita sama sekali.
Keempat,
mewujudkan subsidi tepat sasaran bagi masyarakat miskin
Kelima,
mewujudkan konservasi energi sebagai salah satu sumber energi penting karena
menghemat 10% lebih mudah dilakukan daripada membangun sumber energi baru
sebesar 10% (atau setara3,5 GW)
Berikut tips mudah hemat listrik di rumah yang disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia:
Apa manfaat yang akan
diperoleh dari hemat energi? berikut kutipannya: hemat biaya, menjadi konsumen cerdas dan
mewujudkan smart living,
berkontribusi pada lebih sedikitnya emisi karbon dioksida yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan berkontribusi pada energi
berkeadilan untuk melistriki daerah yang belum memiliki akses listrik.