Siapa Yang Menciptakan Allah? Inilah Jawaban Zakir Naik
Sebelumnya telah di
posting tentang Zakir Naik dan Wanita-wanita dibelakangnya, kali ini masih
menurut Ippho Santosa yang di lampirkan pada laman Facebooknya, cerita pengalaman
dan pemahaman atas jawaban Zakir Naik tentang Siapa yang Menciptakan Allah.
Berikut yang dituliskan oleh Ippho Santosa:
![]() |
Dr. Zakir Naik |
Siapa yang menciptakan
Allah? Demikianlah salah satu pertanyaan peserta kepada Dr Zakir Naik dan
anaknya, Fariq Naik.
Dr Zakir Naik tidak
langsung menjawab, melainkan memberikan sebuah perumpamaan. Izinkan perumpamaan
ini saya ubah dalam konteks Indonesia, "Ada seseorang bernama Iwan. Punya
teman bernama Bambang. Sekiranya teman Iwan ini melahirkan, kira-kira anaknya
laki-laki atau perempuan?"
Apa jawaban Anda?
Laki-laki atau perempuan? Sekali lagi, laki-laki atau perempuan? Sebenarnya,
baik jawaban Anda laki-laki atau perempuan, tetap saja jawaban Anda salah. Ya,
salah. Kenapa? Karena pertanyaan itu sendiri tidaklah logis. Mana mungkin
seorang pria seperti Bambang bisa melahirkan?
Demikian pula pertanyaan
'siapa yang menciptakan Allah'. Jelas-jelas ini pertanyaan yang tidak logis.
Jadi, yang menjadi masalah bukanlah jawabannya, melainkan pertanyaannya. Yang
namanya Tuhan itu menciptakan, bukan diciptakan. Dia telah ada sebelum segala
sesuatu ada.
Buat apa? Saat Allah
menciptakan manusia dan dunia, Dia ingin menjadikan ini semua sebagai tes
(ujian) bagi manusia. Bukan berarti Dia kesepian sehingga perlu puja dan puji
dari manusia. Sama sekali tidak begitu. Dia tidak bergantung sedikitpun kepada
makhluk. Sebaliknya, semua makhluk-lah yang bergantung kepada-Nya.
Alhamdulillah, selama dua
hari saya ikut menemani Dr Zakir Naik, mulai dari ke MPR, ke MUI, makan bareng,
Jumatan bareng, dan lain-lain (Terima kasih Pak Bukhari). Di sini, saya beroleh
sederet pengalaman yang amat berharga. Izinkan saya berbagi pengalaman beberapa
di antaranya.
Pertama, saya melihat
sendiri beliau sengaja berwudhu dulu sebelum tampil. Ini kebiasaan yang sangat
bagus bagi seorang pembicara. Berhubung sudah mengenakan setelan jas lengkap
dengan sepatu dan kaos kaki, ketika berwudhu, di bagian akhir, ia hanya
mengusap ujung kaos kakinya saja.
Kedua, beliau sangat
detail dengan kamera. Saat anaknya tampil sebagai pembuka, ia masuk ke ruang
kamera dan berada di sana hampir setengah jam. Ada 10 kamera yang menyorot dan
satu per satu ia arahkan. Dengan pelan, dengan detail. Salah satu aturan yang
ia tetapkan, peserta wanita hanya boleh di-syut secara sekilas dan tidak boleh
di-zoom.
Ketiga, manakala berada di
MUI, beliau membocorkan rahasia suksesnya sebagai pembicara internasional,
tepatnya sebagai dai internasional. Dia mengaku, kekuatan materi (what) cuma
7%. Yang 93% terletak pada cara menyampaikan materi (how). Tak heran, setiap
hari ada jutaan orang di seluruh dunia dari berbagai kalangan menyimak
presentasinya.
Keempat, dia sama sekali
tidak dibayar. Ya, tidak dibayar. Kalaupun ada peserta yang berdonasi, itu
semata-mata untuk operasional penyelenggaraan acara. Kita sama-sama tahu, ada
biaya-biaya yang tak mungkin dihindari seperti sewa stadion, sound system,
siaran langsung, transportasi, dan akomodasi. Itu semua miliaran rupiah
nilainya.
Lantas, bagaimana dengan
tuduhan ekstrimis oleh segelintir orang? Begini. Dr Zakir Naik dikenal akrab
dengan Raja Salman. Bahkan, ia pernah dianugerahi ‘King Faisal International Prize' oleh Kerajaan Arab Saudi. Di
Indonesia, ia disambut secara personal oleh Wakil Presiden dan Ketua MPR. Nah,
sebenarnya ini semua menegaskan bahwa ia adalah seorang ulama sekaligus seorang
intelektual. Bukan ekstrimis seperti tuduhan beberapa media. Right?
Di salah satu ceramahnya,
Dr Zakir Naik menjelaskan panjang-lebar bahwa Islam adalah agama yang paling
damai dan paling toleran. Ayat-ayat di Al-Quran pun menegaskan, tidak ada
paksaan dalam agama. Bahkan Al-Quran mengancam, kalau Anda membunuh satu orang,
itu sama saja Anda membunuh seluruh orang! Sebaliknya, kalau Anda menyelamatkan
satu orang, itu artinya Anda menyelamatkan seluruh orang!
Semoga Dr. Zakir Naik
beserta keluarga selalu sehat dan dilindungi Allah. Aamiin. Dari jauh, kita
turut mendoakan. Sekian dari saya, Ippho Santosa. Buat teman-teman, bantu share
ya, agar orang-orang Indonesia melek bagaimana sosok Dr Zakir Naik yang
sebenarnya.