Breaking News

Potensi yang Tersembunyi dari Bumi Ramik Ragom (Way Kanan, Lampung)

Way Kanan, itulah sebutan salah satu kabupaten yang ada di Lampung, Way Kanan menjadi kabupaten dari Provinsi Lampung yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan. Way Kanan terbentuk pada tanggal 27 April 1999, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara, dengan ibu kotanya Blambangan Umpu yang berada di tengah jalur perlintasan Lintas Sumatera, menuju Sumatera Selatan, Bengkulu, sehingga strategis sekali untuk menjadi pusat pemerintahan.

Potensi yang Tersembunyi dari Bumi Ramik Ragom (Way Kanan, Lampung)
Hadi Iskandar Wiranata

Masyarakat suku Way Kanan secara mayoritas adalah pemeluk agama Islam yang taat. Beberapa adat-istiadat terlihat banyak mengandung unsur Islami. Saat ini di wilayah pemukiman suku Way kanan ini, telah dipenuhi oleh para pendatang transmigran, terutama yang berasal dari pulau Jawa. Selain itu juga terdapat pendatang lain yang berasal dari berbagai daerah di Sumatra, seperti Minang, Palembang, Batak dan lain-lain.
Seiring perkembangan jaman Kabupaten Way Kanan memiliki beberapa kecamatan baik kecamatan baru dan kecamatan lama, dan memiliki potensi wisata di beberapa kecamatannya seperti Kecamatan Banjit, Kasui, dan Baradatu.

Kecamatan Kasui memiliki beberapa obyek wisata yang masih alami sebut saja Curup Gangsa yang merupakan air terjun yang berasal dari beberapa sumber mata air yang berhimpun menjadi satu dan mengahasilkan air terjun yang begitu indah yang membuat mata terpukau oleh karya Sang Pencipta lewat gemercik air dan panorama yang ada di Curup Gangsa.
 
Potensi yang Tersembunyi dari Bumi Ramik Ragom (Way Kanan, Lampung)
Curup Gangsa, Kasui, Way Kanan, Lampung

Selain potensi wisata Kasui pula memiliki potensi ekonomi yang hampir 80 %  diperoleh dari hasil alam seperti karet, kopi, padi, serta lada, yang turut menyumbang Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Way Kanan. Selain dari sektor pertanian, Kasui juga memiliki sumber pendapatan lain yaitu transportasi, yang turut berperan penting memajukan perkonomian yang ada di Kecamatan Kasui.

Selanjutnya yaitu Kecamatan Baradatu, yang merupakan salah satu kecamatan dengan potensi ekonomi dan wisata yang cukup memadai yang dapat di lihat dari pesatnya pertumbuhan ekonomi yang ada. Mulai dari pasar, pusat-pusat pertokoan serta pendidikan. Baradatu memang menjadi basis perkonomian yang ada di Kabupaten Way Kanan selain kecamatan-kecamatan lain, Baradatu memang sangat menonjol dan perkembangannya cukup pesat.
Potensi wisata yang ada di Baradatu tidak seindah wisata yang ada di Kecamatan Banjit dan Kasui akan tetapi wisata Bardatu masih tetap dapat bersaing. Contoh nya saja air terjun yang ada di Kampung Setia Negara selain pemandangan panoramanya yang indah, akses ke air terjun ini pun tidak terlalu jauh dari jalan raya. Sehingga dapat di tempuh dengan berjalan kaki selama 5 – 10 menit saja. Para wisatawan lokal maupun non lokal dapat menikmati air terjun ini dengan gratis tanpa ada pungutan biaya. Di Kecamatan Baradatu pun di lewati oleh sungai yang asal nya dari Lampung Barat yaitu sungai “besai” yang belakangan ini mulai dikembangkan potensi wisata arung jeram atau dikenal dengan sebutan “Bamboo Rafting Way Kanan”.  

Tidak jauh berbeda dengan kecamatan lainnya, di baradatu pun memiliki budaya yang tercermin dari beberapa desa yang dituakan menurut adat Lampung. Contohnya Tiuh Balak yang memiliki raja adat menurut adat Lampung. Pemberian nama adat “adok” masih dilakukan hingga sekarang oleh masyarkat  Lampung yang ada di Kecamatan Baradatu.

Potensi yang Tersembunyi dari Bumi Ramik Ragom (Way Kanan, Lampung)
Tugu Tani, Baradatu, Way Kanan, Lampung

Di baradatu tidak hanya di diami oleh suku Lampung saja namun ada suku-suku lain hasil transmigran seperti suku Jawa, Pelembang, Ogan, Semendo, Batak dll. Dapat di lihat dari beberapa nama – nama desa yang ada di Kecamatan Baradatu, seperti Desa Solo, Kediri, Jogja, Semarang, Madiun, Banjar.

Dan yang terakhir yaitu Kecamatan Banjit, yang memiliki potensi wisata yang sangat indah dan potensi ekonomi yang cukup baik. Di mulai dari potensi wisata yang dimiliki oleh Kecamatan Banjit. Di Kecamatan Banjit ada Air Terjun Putri Malu yang terkenal hingga mancanegara yang memliki keindahan yang begitu menawan dan memikat. Selain Air Terjun Putri Malu masih banyak wisata-wisata yang lain seperti tempat Pemandian Air Panas, Bendungan Air Besay, Pemandian Air Umpu, namun sayang akses ke berbagai wisata di Kecamatan Banjit masih sangat sulit.

Potensi yang Tersembunyi dari Bumi Ramik Ragom (Way Kanan, Lampung)
Air Terjun Putri Malu, Banjit, Way Kanan, Lampung

Untuk menjangkau ke Air Terjun Putri Malu membutuhkan waktu 3 – 3,5 jam yang hanya dapat menggunakan kendaraan roda dua dan dengan medan yang susah untuk di lalui. Akses jalan yang sangat buruk menjadi pertimbangan bagi para wisatawan non local untuk berkunjung untuk pertama kali nya, namun semua itu terbayar  ketika telah sampai ke lokasi dan melihat panorama serta merasakan sejuknya air terjun putri malu tersebut.

Potensi yang Tersembunyi dari Bumi Ramik Ragom (Way Kanan, Lampung)

Tidak hanya potensi wisata saja di Kecamatan Banjit yang mayoritas bersuku Semendo, wilayah ini memiliki desa atau kampung Bali yang memiliki ragam budaya khas Bali yang di bawa oleh suku adat Bali, menambah keanekaragaman adat dan budaya yang ada di Kecamatan Banjit.

Sedangkan basis ekonomi sektor pertanian yang ada di Kecamatan Banjit yaitu seperti kopi, padi, lada  kakao, pisang dan sayur-sayuran. Dan di Banjit yang paling menonjol setiap tahunnya yaitu kopi. Rata rata hasil panen kopi dari petani kopi 2 sampai 4 ton per 1500 hektar lahan setiap tahun nya.
Potensi alam ini di manfaatkan oleh para penduduk lokal Banjit, khususnya yang berada di pusat ekonomi Pasar Banjit untuk membuka tengkulak-tengkulak kopi sebagai tempat penampungan dan penjualan kopi dari petani. Dapat dilihat dari banyaknya tengkulak-tengkulak yang ada di pusat ekonomi Kecamatan Banjit mulai dari tengkulak yang besar hingaga tengkulak yang lebih kecil. Sehingga perekonomian di Kecamatan Banjit dapat terdorong oleh adanya rantai distribusi yang ada di pusat ekonomi Kecamatan Banjit tersebut, dan tentu saja menambah Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Way Kanan.

Sekian sedikit pemaparan kecil yang dialami dan di ketahui oleh penulis tentang Kabupaten Way Kanan dan masih banyak lagi potensi wisata dan ekonomi yang belum dapat di paparkan, semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Potensi yang Tersembunyi dari Bumi Ramik Ragom (Way Kanan, Lampung)
Oleh: Hadi Iskandar Wiranata
Sekum EBEC 2016/2017, Aktif di HMI CBL Komisariat Ekonomi Unila