Potensi Ekonomi Kreatif Makanan Khas di Provinsi Lampung
Secara kultural masyarakat Lampung seperti masyarakat di
banyak daerah di Indonesia, masyarakat Lampung adalah masyarakat yang gemar
berkumpul dan bersilaturahmi, baik antar keluarga maupun antar tetangga. Mereka
berkumpul di acara pernikahan, acara adat, atau acara keagamaan.
![]() |
Derry Putro Adji |
Disaat berkumpul masyarakat Lampung masih sering mengadakan
acara saturahmi yaitu makan bersama. Makan bersama adalah ajang mendekatkan
ikatan silaturahmi antar masyarakat Lampung, biasanya masyarakat Lampung makan
bersama berjejer menggunakan alas makan yaitu daun pisang tanpa dipotong
terlebih dahulu. Momen saat itulah dimana kebahagiaan, keceriaaan memancar.
Disaat kemajuan pariwisata Lampung maju haruslah dibarengi
dengan potensi budayanya, seruit merupakan salah satu dari pelbagai budaya yang
harus dilestarikan. Wistawan-wisatawan yang berasal dari domestik lampung, luar
lampung bahkan luar Indonesia haruslah dikenalkan dengan makanan satu ini, “ada
yang kurang ketika memijakkan kaki di Lampung namun tidak mecicipi makanan khas
ini” itu yang seharusnya menjadi slogan ketika seseorang mendengar kata
“Lampung”.
Ada beberapa tahapan untuk membuat seruit, pertama-tama ikan
yang sudah dibersihkan lalu dibakar dan dilumuri oleh bumbu yang telah
disiapkan cabai kecil, garam, micin, rampai, dan terasi bakar. Bahan sambal ini
lalu ditumbuk hingga halus. Untuk menikmatinya, seruit juga harus ditambahkan
dengan tempoyak, yakni durian yang sudah diawetkan dan dihaluskan. Tak
ketinggalan untuk menambahkan beberapa jenis lalapan, seperti daun kemangi
timur, terong, jengkol, dan daun jambu monyet. Bahan tambahan ini kemudian
dicampurkan dan diaduk menjadi satu.
Karena ke-khas-annya seruit seharusnya menjadi lahan potensi
bisnis yang perlu dikembangkan di Provinsi Lampung, seiring dengan majunya
potensi pariwisata di provinsi Lampung. Seruit harus dimasukan ke dalam
indikator kemajuan pariwisatanya. Para pelancong dari luar daerah Lampung atau
bahkan turis asing haruslah dikenalkan dengan makanan khas Lampung ini, “sangat
kurang lengkap jika ke Lampung tidak mencicipi makanan yang lezat ini”. Sekali lagi, itulah yang
seharusnya dijadikan slogan atau seruan bagi para wisatawan yang berkunjung ke
Provinsi Lampung.
![]() |
Seruit, Foto dikirmkan oleh Derry Putro Adji |
Karna pada saat ini, seruit hanya tersedia dalam acara
kekeluargaan/ acara-acara besar, masih sangat jarang rumah makan yang menjual
seruit. Di Lampung, masih sangat jarang restoran atau rumah makan yang menjual
makanan khas lampung ini, memang sungguh sangat disayangkan ketika makanan ini
sampai luntur termakan zaman di saat maraknya makanan cepat saji akibat pengaruh
era globalisasi.
Karena di Lampung sangat jarang rumah makan yang menjual
makanan khas Lampung, masyarakat Lampung harus berusaha untuk memulainya. Ia
ingin melestarikan tradisi makan seruit. Dan pada saat yang sama, hatinya
tergerak melihat betapa maraknya makanan khas Padang, makanan khas Palembang,
atau makanan khas Sunda.
Marilah bersama-sama kita mengembangkan dan melestarikan
salah satu makanan khas dari Lampung ini. Tidak menutup kemungkinan,
makanan-makanan khas Lampung lainnya dapat bersaing dan menjadi ikon lain dari
tanah Sang Bumi Rua Jurai . Mengembangkan ekonomi kreatif dengan potensi
kearifan lokal merupakan suatu kekayaan yang patut dibanggakan. Tabik.
Potensi Ekonomi Kreatif Makanan Khas di Provinsi Lampung
Oleh: Derry Putro Adji
Mahasiswa FEB Unila, Aktif di HMI CBL Komisariat Ekonomi Unila