Breaking News

Menggugat Sistem Pendidikan

Burung Garuda memiliki kemampuan yang luar biasa,  ia mampu terbang dengan sangat cepat dan merupakan predator yang ditakuti di udara maupun di darat, tapi jika kau menilai kemampuan dari Garuda lewat kemampuannya dalam berenang di laut kau akan membuatnya merasa bodoh seumur hidupnya. Itu juga yang terjadi pada manusia. Ilmuwan mengatakan bahwa tidak ada dua otak yang sama. Albert Einstein juga pernah berkata bahwa setiap orang itu jenius.

Menggugat Sistem Pendidikan
Hansa Arif Rahman

Sekolah hari ini bukan hanya menuntut Garuda untuk berenang, tapi mereka memaksa agar Garuda mampu menyelam sejauh 2 KM di bawah air. Coba jelaskan kepada ku Apakah itu suatu pekerjaan yang benar? Apakah membuat orang menjadi robot sesuai kemauan  kalian  dan membuang yang tidak sesuai keinginan kalian adalah suatu prestasi? Apakah kalian sadar bahwa kalian telah memperlakukan anak-anak itu seperti Garuda? berkutat di dalam kelas tanpa pernah tahu apa sebenarnya bakat mereka. Kalian memberi apresiasi kepara mereka yang mampu menyelesaikan apa yang kalian mau dengan baik dan menilai buruk anak-anak yang tidak mampu menyelesaikan apa yang kalian inginkan, menjadikan mereka berpikir bahwa mereka bodoh. Percaya bahwa mereka tidak berguna.
Hari ini aku menggugat sekolah yang telah membunuh kreativitas membuat mereka yang tidak sesuai keinginan tersudut dan rendah, sekolah benar-benar menyakiti secara intelektual. Bila aku boleh membuktikan hasil yang sangat memalukan bahwa sekolah hari ini sama saja dengan 150 tahun yang lalu. Tidak ada yang benar-benar berubah. Tapi sekolah mengklaim bahwa mereka mempersiapkan murid untuk masa depan. Sebenarnya sekolah mempersiapkan murid untuk masa depan atau masa lalu?

Sekolah mengajarkan murid untuk bekerja di pabrik-pabrik, ini menjelaskan bahwa Kenapa sekolah mengatur murid-murid berbaris lurus baik dan tenang. Memberi mereka waktu jam makan yang sedikit di sela-sela waktu belajar 8 jam sehari. Menentukan apa yang harus mereka pikirkan, sekolah menuntut murid-muridnya untuk berkompetisi mendapatkan nilai terbaik atau 100 sebuah huruf atau nilai yang menentukan kualitas produk, seperti kualitas daging sapi.
Zaman berubah, dahulu dan sekarang pastilah berbeda. Aku bukan Matama Gandhi tapi menurutku hari ini kita tidak butuh mencetak robot-robot Zombie, yang kita butuhkan hari ini adalah anak-anak yang mampu berpikir inovatif dan merdeka. Berhentilah mengatakan bahwa mereka harus memiliki kemampuan yang sama. Pernahkah kalian membayangkan jika dokter menulis resep yang sama untuk semua pasiennya? hasilnya pasti tragis, akan banyak orang yang bertambah sakit. Itulah yang sebenarnya terjadi di sekolah, malpraktek pendidikan. Ketika guru berdiri di hadapan 40 murid yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, kebutuhan yang beda, mimpi dan harapan yang berbeda-beda dan kau mengajarkan hal yang sama dengan cara yang sama? Itu benar-benar menakutkan, ini bisa jadi tindakan kriminal paling berbahaya yg pernah terjadi.

Guru memiliki tugas yang paling penting di planet tapi mereka dibayar rendah, itulah salah satu yang menyebabkan banyak murid tidak mengalami perubahan. Mari kita jujur, guru seharusnya memiliki gaji yang sama seperti dokter, karena dokter dapat melakukan operasi jantung dan menyelamatkan hidup seorang anak tapi guru hebat dapat menyentuh hati anak itu dan memungkinkan dia mengalami hidup sejati, hidup yang bahagia tanpa tekanan tanpa paksaan sesuai bakat yang ia miliki.
Lihatlah guru banyak disalahkan, banyak disia-siakan, banyak tidak dihormati. Guru bukanlah masalahnya guru bekerja dalam sistem tanpa memiliki banyak pilihan atau hak.

Kurikulum dibuat oleh para penentu kebijakan yang kebanyakan dari mereka tidak pernah mengajar sekalipun dalam kehidupan nyata. Hanya terobsesi dengan tes standar mereka pikir melingkari sebuah pilihan akan menentukan kesuksesan. Itu tampak aneh, kenyataannya tes itu terlalu mentah untuk digunakan, pernyataan itu bukan dari saya tapi dari Efederick J Kelly yang menciptakan tes terstandar, dia mengatakan “tes ini terlalu mentah untuk digunakan dan harus diabaikan”.

Para pembaca terutama untuk kalian yang menentukan kebijakan pendidikan cara ini apabila terus dilakukan hasilnya akan mematikan titik. Lihatlah dunia kesehatan, mobil atau laman Facebook seharusnya pendidikan mencontoh hal-hal seperti itu. harus berkembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Tugas kita adalah memunculkan Semangat kepada setiap anak agar dia dapat menemukan potensi dalam dirinya, menyemangatinya untuk memaksimalkan potensi dalam dirinya. Saya benar-benar percaya bahwa setiap manusia memiliki kemampuan atau kelebihan di dalam setiap diri mereka.

Mari kita capai setiap inti hati dalam kelas, matematika memang penting tapi tidak boleh matematika menyepelekan atau menganggap rendah seni dan tari. Berikan kesempatan yang sama untuk setiap bakat yang mereka miliki, saya tahu kalian menganggap saya seperti mimpi, tapi cobalah Lihatlah firlandia mereka berhasil melakukan hal yang impresif dalam dunia pendidikan mereka mempunyai jam belajar yang lebih pendek, guru-guru dibayar dengan layak, tidak ada PR, mereka diajarkan untuk berkolaborasi bukan untuk berkompetisi, tapi dengan itulah anak-anak Melakukan lompatan jauh dan buktinya Finlandia adalah negara dengan kualitas pendidikan terbaik di dunia.

Tidak ada solusi tunggal, mari kita bergerak bersama karena walau hanya 20% murid dari populasi kita tapi mereka adalah 100% masa depan kita. Jadi mari kita hadir di setiap impian mereka yang tidak mendikti apa yang ingin kita capai. ini adalah dunia yang saya yakini, dunia dimana Garuda tidak lagi dipaksa berenang di lautan.

Menggugat Sistem Pendidikan
Oleh: Hansa Arif Rahman
Aktif di HMI CBL Komisariat Ekonomi Unila