Breaking News

“Gagal Paham Pembangunan Daerah": Refleksi Pembangunan Kota Bandar Lampung

Pembangunan daerah merupakan aksio kesejahteraan ekonomi daerah yang dibangun dari perangkat sektor perekonomian daerah, fundamental ekonomi yang didukung oleh pembangunan infrastruktur, human capital, teknologi, budaya kepemimpinan dan elemen institusi lain.

“Gagal Paham Pembangunan Daerah": Refleksi Pembangunan Kota Bandar Lampung
Wendy Aprianto
Tentu kompleksitas ini saling berkelindan dan berhubungan begitu kompleks dan seringkali memiliki treatment yang khusus demi mencapai pembangunan ekonomi daerah yang optimum. Karena komplesitas ini seringkali kita mensimplifikasi bahwa pembangunan hanyalah berupa pembangunan infrastruktur dan seringkali dijadikan tolak ukur satu-satunya keberhasilan pembangunan ekonomi daerah. Tidak salah memang simplikfikasi dilakukan sebagai salah satu sample keberhasilan tetapi fatal jika dijadikan generaliasai keberhasilan ekonomi daerah secara umum.
Dititik inilah idiom pembangunan daerah perlu dikoreksi, bukan bermaksud meremehkan pembangunan infrastruktur tapi jangan melupakan aspek fundamental ekonomi lain yang tak kalah penting. Seturut dengan itu, ternyata gejala ini terjadi dibanyak daerah. Seperti kota Bandar Lampung. Megaproyek pembangunan flyover yang mengkoneksikan titik pertumbuhan ekonomi kota pun hanya dijadikan indikator keberhasilan pembangunan ekonomi daerah.
Sehingga model pembangunan ini coba dilakukan dan dibuat disemua titik atas dasar konektivitas dengan dalih mobilitas ekonomi. Ironis memang, ketika model pembangunan kota besar mulai menjadikan aspek budaya dan human capital sebagai tujuan pembangunan, kota Bandar Lampung hanya berkutat pada wilayah luar pembangunan melalui pembangunan infrastruktur flyover, serta melupakan aspek institusional ekonomi lainnya.
Jangan lupakan bahwa pembangunan infrastruktur yang tidak tepat justru akan menambah masalah baru atau lebih parah justru akan menambah ketimpangan ekonomi baru. Karena pembangunan ekonomi hanya akan terjadi pada daerah yang memiliki konektivitas infrastruktur saja sedangkan daerah lain akan semakin ditinggalkan akibat transmigrasi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi dan pemukiman di daerah terkoneksi.

Persisi dititik inilah, pembangunan simplifikasi perlu dikoreksi dan ditinjau ulang. Dan dibangun model pembangunam ekonomi yang heterogen berbasis pada potensi ekonomi daerah (aspek institusional). Jangan melalui pembangunan infratsruktur flyover tapi pembangunan manusia dan sektor lain yang tak kalah penting justru game over. Inilah model gagal paham salah urus pembangunan daerah yang mesti direnungi dan ditafakuri yang terjadi di kota kita semoga tidak salah urusan lainnya. Semoga!

Gagal Paham Pembangunan Daerah
Oleh: Wendy Aprianto
Alumnus Magister Ekonomi Pembangunan FEB UGM