Budi Hutasuhut: Jangan Ada Hoax Di Antara Kita
Di Indonesia, orang tak
mengetahui siapa dirinya. Meskipun, beberapa waktu lalu, bahkan seorang
Presiden Joko Widodo, mengutip salah satu produk pemikirannya: "hoax".
Ia adalah Irving, Clifford
Irving, seorang novelis cm jurnalis. Di dalam website pribadinya, Irving
menulis: "Hello. I’m Clifford
Irving, and I’ve had an event-filled life. Once I was on the cover of Time
Magazine, and later was thrown in federal prison for writing the hoax
“Autobiography of Howard Hughes” which pilloried Richard Nixon among other
notables."
Pembukaan tulisan khas
dari seorang jurnalis dalam memperkenalkan dirinya. Kalimat itu menjadi semacam
ironi. Ia mengaku terkenal untuk beberapa saat karena wajahnya muncul di
majalah Time, tapi kemudian ia harus masuk penjara federal karena pemikirannya
dalam buku Autobiography of Howard Hughes.
Autobiography of Howard
Hughes adalah sebuah buku tentang Howard Robard Hughes Jr., seorang
erterpreneur terkenal di Amerika Serikat. Pengusaha ini memiliki banyak bisnis,
termasuk maskapai penerbangan Huges Airwest. Pengaruhnya sangat kuat dalam
segala sektor kehidupan di Amerika, terutama dalam politik. Ia juga jadi mitra
CIA untuk urusan yang sangat rasia seperti Operasi Azorian yang terkenal.
Ia juga memberi dukungan
pada partai penguasa negara, Demokrat yang mengusung Richard Nixon sebagai
Presiden Amerika Serikat. Sesaat sebelum pemilihan Presiden 1960, Richard Nixon
yang ingin melaju, digempur isu suap. Saudaranya, Donald, menerima pinjaman $
205.000 dari Hughes. Soal suap itu diketahui lawan politik Nixon, lalu menjadi
bola liar yang dipakai untuk menjatuhkan Nixon. Padahal, tidak seorang pun yang
tahu ada atau tidak suap tersebut, meskipun setiap lawan politik mengaku punya
data soal itu.
Setiap orang gembar-gembor
akan mengungkap data itu. Banyak yang kemudian tertarik, lalu berusaha mencari
kebenaran dari isu suap itu. Malah terungkap banyak hal terkait Presiden Nixon,
sehingga si presiden akhirnya terkena kasus besar yang menjatuhkannya dari
posisi sebagai Presiden AS.
Buku ini ditulis Irving
pada 1970. Ia meniatkankan menulis biografi orang hebat, Howard Hughes, dan
menampilkan judul Howard Hughes Autobiography Hoax. Sudah banyak penulis
(sebagian besar berlatar belakang jurnalis) menulis tentang fenomena Hughes.
Michael Drosnin, wartawan Washington Post (1966-1968) dan Wall Street Journal
(1969-1970), juga menulis tentang Hughes dalam Citizen Hughes berdasarkan
dokumen yang telah dicuri pada tahun 1974 dan kemudian dilacak oleh Drosnin,
diterbitkan pada tahun 1985.
Namun, karya Irving yang
lebih dahulu muncul, membuat fenomena Hughes jadi buah bibir. Irving
mengungkapkan, Hughes sebetulnya hanya “hoak” tentang skandal Presiden Nixon.
Tapi, “hoak” itu sudah menjatuhkan pemerintahan Nixon. Lantaran buku Howard
Hughes Autobiography Hoax, Irving dipenjara.
Laiknya buku terkenal,
Hoolywood kemudian mengadaptasi Howard Hughes Autobiography Hoax ke dalam film
menjadi The Hoax disutradarai Lasse Hallström. yang diskenario oleh William
Wheeler. Tentu dengan banyak perubahan di sana dan di sini. Tapi, sejak The
Hoax disiarkan pada 2006, istilah “hoax” semakin sering dipakai untuk
menggambarkan suatu kebohongan.
Jangan Ada Hoax Di Antara Kita
Oleh: Budi Hutasuhut
Dewan Riset Daerah Lampung Timur