Pertamina dan Industri Minyak di Indonesia
Industri minyak Indonesia mengalami pasang surut. Indonesia tercatat sebagai negara yang pernah masuk kedalam daftar negara anggota OPEC. Organisasi perkumpulan para negera pengeskpor minyak tersebut membuat peraturan dalam sebuah organisasi yang memungkinkan penyatuan tujuan mereka serta memudahkan pengkoordinasian pada sektor ekspor minyak bumi. Sehingga stabilitas dalam bisnis ekspor minyak bumi dunia dapat dijalankan dengan baik.
Kita dapat melihat bagaiman industri perminyakan Indonesia saat ini. Dengan gambar yang ditunjukkan dibawah ini kita bisa melihat realisasi dan perkiraan produksi minyak nasional. Kemampuan produksi minyak Indonesia terus menurun seiring dengan kurangnya transfer teknologi dan knowledge dari investor asing terhadap bangsa Indonesia. Sehingga menyisakan beragam problem baru pada industri minyak.
![]() |
Sumber: Lembaga Manajemen FEUI |
Indonesia telah menanamkan sejarah menjadi anggota OPEC lebih dari 40 tahun yakni dari tahun 1962-2009. Indonesia keluar dari OPEC pada tahun 2009 mengingat kontribusi dan produksi Indonesia tidak memungkinkan lagi untuk tergabung didalam OPEC. Menurut gambar diatas dapat kita lihat bahwa produksi minyak didalam negeri pada tahun 2009 dan sampai saat ini terus mengalami penurunan produksi setiap harinya. (Baca: Produksi, Ekspor dan Impor Minyak Bumi Indonesia)
Namun, kita tentunya tidak hanya berpangku tangan. Selain memiliki kandungan minyak bumi, Indonesia juga memiliki kekayaan alam berupa gas bumi. Gas bumi menjadi alternatif yang baik untuk menggantikan peran minyak bumi, berikut wilayah-wilayah di Indonesia yang memiliki kandungan minyak dan gas:
![]() |
Sumber: Lembaga Manajemen FEUI |
Dari Gambar diatas dapat kita lihat bahwa penyebaran kekayaan alam Indonesia berupa minyak dan gas hampir merata diseluruh Indonesia. Masing-masing daerah memiliki kekayaan dan keunikan sendiri didalamnya. Dengan bentangan kepulauan dan laut di Indonesia, menyisakan kisah bagaimana sebagai bangsa yang terus akan tumbuh kita mampu untuk mengelola sendiri kekayaan alam yang kita miliki.
Namun seiring dengan berjalannya waktu perkembangan waktu perminyakan Indonesia menglami pasang surut. Sumber-sumber minyak bumi Indonesia semakin menipis dengan tingkat kesulitan yang cukup untuk mengambil minyak-minyak tersebut. Disini saya mengutip pernyataan dari penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Manajemen FEUI:
Dengan demikian bahwa potensi minyak dan gas bumi Indonesia masih bisa dieksplorasi tetapi dengan kesulitan yang lebih tinggi. Kesulitan-kesulitan ini menjadi tantangan kita sebagai bangsa untuk dapat memberdayakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri. Dalam mengelola kekayaan alamnya.
Namun seiring dengan berjalannya waktu perkembangan waktu perminyakan Indonesia menglami pasang surut. Sumber-sumber minyak bumi Indonesia semakin menipis dengan tingkat kesulitan yang cukup untuk mengambil minyak-minyak tersebut. Disini saya mengutip pernyataan dari penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Manajemen FEUI:
Dengan demikian bahwa potensi minyak dan gas bumi Indonesia masih bisa dieksplorasi tetapi dengan kesulitan yang lebih tinggi. Kesulitan-kesulitan ini menjadi tantangan kita sebagai bangsa untuk dapat memberdayakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri. Dalam mengelola kekayaan alamnya.
Peran Pertamina
Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa Pertamina memainkan peran penting pada industri perminyakan dalam negeri. Sebagai perusahaan milik negara, Pertamina bergerak pada bidang energi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Didirikan pada 10 Desember 1957, Pertamina telah berkiprah selama hampir 59 tahun. Setengah abad lebih Pertamina berkecimpung pada bisnis sektor hulu dan hilir migas. Dengan visi “Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia”.
Dengan pengalaman tersebut, Pertamina menjadi lokomotif dalam perekonomian bangsa. Industri hulu dan hilir Pertamina memberikan konstribusi penting dalam menunjang dan mendorong kesejahteraan rakyat Indonesia melalui produk yang bermanfaat dan menyentuh kebutuhan pokok manusia pada sektor primer dan tersier.
Pertamina sebagai salah satu BUMN yang merupakan Aset Negara, adalah perusahaan seksi yang menggoda setiap orang yang ingin mencari peruntungan didalamnya. Jika Pertamina salah kelola, maka dapat dipastikan bangsa Indonesia harus membayar mahal dengan segala konsekuensi kerugian di dalamnya. Setelah melalui perjalanan panjang, Pertamina mampu menunjukkan jati dirinya sebagai perusahaan yang dapat diandalkan oleh bangsa Indonesia. Kemanfaatan yang luas bagi rakyat tentu menjadi tanggung jawab bagi Pertamina, apalagi minyak dapat mengendalikan situasi dan stabilitas di dalam negeri.
Pertamina sebagai salah satu BUMN yang merupakan Aset Negara, adalah perusahaan seksi yang menggoda setiap orang yang ingin mencari peruntungan didalamnya. Jika Pertamina salah kelola, maka dapat dipastikan bangsa Indonesia harus membayar mahal dengan segala konsekuensi kerugian di dalamnya. Setelah melalui perjalanan panjang, Pertamina mampu menunjukkan jati dirinya sebagai perusahaan yang dapat diandalkan oleh bangsa Indonesia. Kemanfaatan yang luas bagi rakyat tentu menjadi tanggung jawab bagi Pertamina, apalagi minyak dapat mengendalikan situasi dan stabilitas di dalam negeri.
Produk-produk pertamina
Sebagai perusahaan milik negara, Pertamina memiliki kewajiban yang harus diemban. Disamping memberikan kontribusi penting baik dari skala mikro maupun makro terhadap perekonomian bangsa, Pertamina juga harus berkembang dari segi bisnis sebagai perusahaan. Oleh sebab itu industri minyak dan gas yang dijalankan oleh Pertamina telah menjangkau sektor hulu dan hilir. Masing-masing produk pada sektor hulu dan hilir adalah sebagai berikut:
Sektor Hulu:
Pada sektor hulu, Pertamina melalui Kegiatan Direktorat Hulu Pertamina mencakup bidang-bidang eksplorasi, produksi serta transmisi minyak dan gas yang tidak hanya pada skala domestik tetapi juga telah mencapai skala internasional. Selain pada bidang yang telah disebutkan sebelumnya, Pertamina juga melaksanakan pengusahaan energi Coal Bed Methane (CBM) dan panas bumi.
Baca Juga: Ulasan Produk Pertamina Berkualitas dan Ramah Lingkungan
Upaya Pertamina tersebut adalah langkah untuk menjaga stabilitas dalam negeri. Tingginya permintaan minyak dan gas didalam negeri mengharuskan Indonesia untuk mandiri dalam energi. Selain mandiri dalam energi, upaya lain ditempuh dengan mengembangkan energi baru dan terbarukan.
Sektor Hilir:
Pada sektor hilir, banyak produk Pertamina yang telah kita nikmati pada kehidupan sehari-hari. Produk-produk Pertamina pada sektor hilir memiliki keragaman sesuai dengan fungsinya masing-masing. Jangkauan produk tersebut telah mencapai pada wilayah terpencil dan dapat kita nikmati dimanapun juga. Berikut, beberapa produk Pertamina pada usaha di sektor hilir:
Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diproduksi oleh Pertamina mencakup Minyak Bensin, Minyak Tanah, Minyak Solar, Minyak Diesel dan Minyak Bakar. Untuk Bahan Bakar Khusus (BBK) yang diproduksi oleh Pertamina terdiri dari: Aviation Gasoline (BBM Pesawat Udara), Aviation Turbine Fuel (BBM Pesawat Udara Berturbin), Bio Pertamax, Bio Solar, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, Pertamax Racing, Premium, Bahan Bakar Subisdi, Biosolar dan Premium.
Produksi pada sektor hulu Pertamina juga mencakup Non BBM berupa: Aspal, Pelumas (Lube Base Oil) danPelarut (Solvent). Pertamina juga memproduksi bahan bakar berbasis gas yang terdiri dari: Fuel Gas, Liquid Petroleum Gas (LPG) dan Musicool.
Selain produk-produk diatas produk lainnya pada bidang Petrokimia yang terdiri dari Asam Tereftalat Murnis, Benzene, Paraxylene, Polytam, Proylene. Selain pada bidang Petrokimia, Pertamina juga memproduksi Pelumas yang dibagi sesuai dengan fungsi pada masing-masing mesin kendaraan dan mesin-mesin yang terkait dengan penggunaan pelumas