Breaking News

Rusia Mengembangkan Robot Pembunuh Yang Dapat Mendeteksi dan Menembak Manusia Dari Jarak 4 mil



Ilmuan Rusia telah meluncurkan robot baru berteknologi tinggi yang mereka klaim dapat secara akurat mendeteksi dan membunuh manusia dari jarak lebih dari empat mil. Dirancang untuk digunakan dekat perbatasan yang disebut “The Flight Robot”. Robot ini juga dapat mendeteksi dan menembak ancaman dari udara seperti drone yang terbang rendah atau kendaraan sampai dengan jarak enam mil. Demikian dilansir dari IBT.
 
Rusia Mengembangkan Robot Pembunuh Yang Dapat Mendeteksi dan Menembak Manusia Dari Jarak 4 mil
Robot Terbaru Rusia
Menggunakan radar, Thermal Imaging Software dan kamera video hitam putih, robot ini juga dapat menemukan informasi tentang asal usul drone dan melacak pergerakannya sebelum mengirimkan informasi ke Barak Militer Rusia.

Robot ini juga dapat meluncurkan multi granat jarak jauh dan saat ini sendang dilakukan tes operasional, dikatakan oleh Kepala Mekanik Proyek Dmitry Perminov bahwa alat ini telah siap digunakan untuk melindungi properti publik.

Dailymail melaporkan pada (11/11) bahwa bagian baru robot Rusia telah dikembangkan dan dapat menyerang manusia dari jarak 4 mil, alat ini dirancang untuk digunakan di perbatasan Rusia, dan diklaim dapat mendeteksi secara akurat serangan darat dan ancaman udara dari jarak jauh sebelum mereka mencapai tanah Rusia.

Kepada Mirror, Dmitry mengatakan bahwa “Pada strukturnya ada sebuah unit radar yang mendeteksi target: manusia – dengan jarak 7 km, mobil – hingga 10 km. Setelah mendeteksi, target dikunci menggunakan sistem optik.

“Sistem ini tidak hanya dapat diaplikasikan pada militer, tetapi juga untuk melindungi objek-objek strategis. Minat/kepentingannya tidak hanya terbatas pada militer, tetapi juga mengontrol pipa minyak dan menghentikan penyadapan dan pencurian minyak.”

“Kami telah melakukannya pada kasus nyata selama tes sistem. Pada beberapa poin dari robot ini terekam pencurian kabel listrik. Ini terekam pada sebuah video dimana seorang pria telah terlihat sedang menggergaji kawat. Sebuah tim dikirim dan dia tertangkap tangan.”

Berita tentang pengembangan persenjataan terbaru di Rusia telah meningkatkan tensi antara NATO dan Kremlin pada level yang tak terlihat sejak Perang Dingin. Ke-28 anggota blok telah menyepakati untuk meningkatkan kekuatan tiga kali lipat sebagai respon unjuk kekuatan pada perbatasan timur dengan 40.000 pasukan di hadapan yang disebut “Agresi Rusia” semenjak aneksasi Krimea di Rusia tahun 2014.

Polandia, Lithuania dan Estonia, sebagai anggota NATO pada perbatasan timur, semuanya menyatakan konsentrasi bulan lalu terhadap Rusia yang telah mengerahkan rudal Iskander-M yang memiliki kapasitas nuklir ke pos strategis terdepat Kaliningrad. Menteri Pertahanan Rusia menghapus kekhawatiran mereka, dia mengatakan penyebaran terbaru adalah bagian dari rencana latihan militer.

Perminov menambahkan bahwa robot ini memiliki progeres kerja yang banyak, dengan versi final diharapkan dapat membedakan antara tentara musuh dan tentara aliansi dan menggunakan misil jarak jauh atau sistem artileri. Tujuan akhirnya, Direktur Eksekutif “Flight” Leo Nosenko mengatakan bahwa robot bisa beroperasi secara independen dan tanpa kesalahan manusia.

“Tidak hanya menarik bagi kami untuk mendeteksi kedatangan drone, tetapi juga menembaknya jatuh” ucap Perminov terhadap media di Rusia. “Pekerjaan ini adalah untuk masa depan.”