Perbandingan Penggunaan Pertalite Dengan Bahan Bakar Lainnya
Artikel ini adalah rangkuman dari penelitian yang dilakukan oleh A.A Wira Kresna Ningrat, I.G.B Wijaya Kesuma dan I Wayan Bandem Adnyana dengan judul “Pengaruh Bahan Bakar Pertalite Terhadap Akselerasi Dan Emisi Gas Buang Pada Sepeda Motor Bertransmisi Otomatis.” pada Jurnal METTEK Volume 2 No. 1 (2016) Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana. Berikut penjelasan singkat dari penelitian tersebut:
Akselerasi
Pengujian perbandingan pemakaian bahan bakar untuk akselerasi sepeda motor dengan sistem transmisi otomatis menggunakan tiga bahan bakar yakni Premium, Pertalite dan Pertamax mendapatkan hasil dengan grafik sebagai berikut:
![]() |
Perbandingan Akselerasi Bahan Bakar Premium, Pertamax dan Pertalite |
Hasil pengujian dari grafik tersebut dapat kita lihat bahwa dengan menggunakan bahan bakar Pertalite akselerasinya berada ditengah-tengah antara Premium dan Pertamax. Hal ini disebabkan karena angka oktan Pertalite lebih besar dibanding Premium dan lebih kecil dibanding Pertamax.
Emisi Gas Buang
Kandungan Emisi Gas Buang HC
Hasil pengujian emisi gas buang HC yang disampaikan oleh para peneliti di jabarkan pada grafik berikut:
![]() |
Perbandingan Kandungan Emisi Gas Buang HC dengan Bahan Bakar Premium, Pertalite dan Pertamax |
Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa kandungan emisi gas buang HC menjadi semakin rendah dan semakin rendah distilasi penguapan, yaitu pada Pertamax memiliki distilasi 50% vol. penguapan 110 °C sedangkan Pertalite memiliki distilasi 50% vol. penguapan 215 °C sehingga pada Pertamax sistem pembakaran bahan bakar akan lebih baik dari Pertalite, sehingga kandungan emisi gas buang HC menjadi semakin rendah.
Baca Juga: Mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan
Kandungan Emisi Gas Buang CO
Berikut grafik hasil pengujian perbandingan antara Premium, Pertalite dan Pertamax pada emisi gas buang CO.
![]() |
Grafik Perbandingan Kandungan Emisi Gas Buang CO dengan Bahan Bakar Premium, Pertalite dan Pertamax |
Dari gambar tersebut menurut Wira Kresna Ningrat dan kawan-kawan menjelaskan bahwa gambar menunjukkan kandungan emisi gas buang CO dengan semakin tinggi putaran mesin kandungan emisi gas buang semakin besar. Pertamax dan Pertalite tidak mengandung timbal sehingga kandungan emisi gas buang HC lebih rendah dari ada Premium yang mengandung timbal. Kandungan emisi gas buang CO 6,84% dari kandungan emisi gas buang CO terendah yaitu pada Pertamax saat putaran mesin 3000 rpm dengan kandungan gas buang 6,06%. Sedangkan kandungan emisi gas buang Pertalite berada lebih rendah dari Premium dan lebih tinggi dari Pertamax yaitu pada putaran mesin 3000 rpm dengan kandungan emisi gas buang CO 6,24% dan pada putaran mesin 5000 rpm dengan kandungan gas buang CO 6,67%.
Kandungan Emisi Gas Buang CO₂
Pada hasil pengujian emisi gas buang CO₂ dari penggunaan bahan bakar Pertalite dengan bahan bakar Premium dan Pertamax dijelaskan oleh Wira Kresna Ningrat dan kawan-kawan bahwa hubungan putaran mesin terhadap kandungan gas buang CO₂, dimana parameter ini dapat digunakan untuk mengetahui pembakaran yang terjadi di ruang bakar dimana bila kandungan gas CO₂ tinggi maka pembakaran di ruang bakar sudah mendekati sempurna begitu juga sebaliknya.
![]() |
Grafik Perbandingan Kandungan Emisi Gas Buang CO2 Dengan Bahan Bakar Premium, Pertalite dan Pertamax |
Dari penelitian tersebut dijelaskan bahwa kandungan emisi gas buang CO₂ dimana semakin tinggi putaran mesin maka kandungan emisi gas buang CO₂ semakin kecil. Kandungan emisi gas buang tertinggi yaitu pada Premium saat putaran mesin 4000 rpm dengan kadar emisi gas buang CO₂ 7,4% dan kandungan emisi gas buang CO₂ terendah yaitu pada Pertamax dan Pertalite pada saat putran mesin 5000 rpm dengan kandungan emisi gas buang 4,5%. Sedangkan kandungan emisi gas buang Pertalite berada lebih rendah dari Premium dan lebih tinggi dari Pertamax.
Kandungan Emisi Gas Buang O₂
Berikut hasil pengujian gas buang O₂ dari penggunaan bahan bakar Pertalite dengan bahan bakar pembanding Premium dan Pertamax dimana hubungan kandungan gas O₂ dengan putaran mesin yakni pada putaran mesin rendah kecepatan alir bahan bakar juga rendah sehingga campuran udara dan bahan bakar kurang homogen dan kurang sempurna.
Kesimpulannya menunjukkan bahwa kandungan emisi gas buang O₂ Pertalite berada lebih rendah dari Premium dan lebih tinggi dari Pertamax yaitu pada mesin 3000 rpm dengan kandungan emisi gas buang O₂ 18,20%.