Mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan
Kekayaan alam Indonesia berupa energi menjadi harapan bagi kita untuk menjadi bangsa yang besar. Negara Timur Tengah misalnya, memiliki kekayaan alam yang melimpah berupa minyak bumi. Kekayaan minyak bumi pada negara-negara di wilayah Timur Tengah ada yang memiliki kemanfaatan demi kemajuan bangsanya, tetapi banyak juga yang justru dirudung konflik berkepanjangan dan tak berkesudahan.
Negara-negara yang mampu mengelola potensi yang dimiliki akan mampu menjadi negara yang maju. Contohnya adalah negara-negara barat yang minim potensi sumber daya alam berupa minyak bumi tetapi mereka mampu menyediakan teknologi eksplorasi dan produksi minyak menjadi produk-produk yang dinikmati oleh mereka yang menjual barang mentahnya kepada negara-negara maju tersebut.
Baca Juga: Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah LingkunganPenjualan barang-barang mentah seperti minyak mentah dan energi lainnya memang dalam jangka pendek menguntungkan, namun dalam jangka panjang dan nilai keekonomian itu sangatlah kecil. Karena tidak memiliki nilai tambah keekonomian. Akan menjadi persoalan jika tidak dikembangkan menjadi bahan yang berguna dengan menjadikan produk jadi yang jelas-jelas memiliki nilai tambah bagi pengembangan ekonomi.
Mengharapkan pengembangan ekonomi dengan memanfaatkan minyak bumi yang terbatas seperti sekarang akan merugikan bagi kita. Kita perlu mencari energi baru dan terbarukan. Energi baru dan terbarukan yang ramah lingkungan.
Energi baru dan terbarukan bisa kita produksi melalui pengembangan energi alternatif. Energi alternatif ini banyak bertebaran di muka bumi Indonesia. Hanya saja, kita belum mampu menjadikannya menjadi produk unggul.
Kita bisa belajar dari Korea Selatan yang mengembangkan singkong dan jagung menjadi ethanol. Padahal jika kita bandingkan mereka tidak mampu memiliki lahan seperti Indonesia dalam menanam singkong dan jagung. Sehingga mereka menginvestasikannya untuk pembangunan didalam negeri.
Energi baru dan terbarukan lainnya adalah bio gas. Bio gas di produksi dari kotoran-kotoran hewan seperti sapi. Peternakan sapi di Indonesia memang tidak seluas seperti Australia, India dan Selendia Baru. Namun ini adalah solusi jangka panjang untuk dapat kita kembangkan. Disamping kita swasembada pangan dengan menyediakan daging sapi dalam negeri tetapi juga setali dua uang dengan swasembada energi nasional.
Kita berharap dengan Pertamina agar mampu memproduksi bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan. Energi baru dan terbarukan lebih ramah lingkungan dibandingan dengan energi yang dihasilkan dari minyak bumi. Memanfaatkan energi sembari menjaga lingkungan yang ramah dan hijau akan menjadi warisan bagi kita untuk anak cucu di masa depan.
Suatu saat nanti, jika energi tidak terbarukan itu habis lalu apa yang akan kita lakukan jika tidak menyiapkan dari sekarang. Sekarang adalah waktunya untuk memberikan atau menanamkan pondasi bagi penguatan energi baru dan terbarukan.
Pertamina sebagai lokomotif produksi energi, kita harapkan mampu mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa. Lebih baik menginvestasikan dengan modal awal yang besar tetapi memiliki jangka panjang yang cerah. Ini adalah investasi jangka panjang demi kemajuan bangsa dengan melakukan penelitian dan pengembangan bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan melalui energi alternatif.
Peran serta perguruan tinggi dan para peneliti dalam pengembangan teknologi ini harus didukung. Kita bisa melihat bagaimana negara-negara maju melakukan penelitan yang intens. Penghargaan terhadap para peneliti yang telaten dalam mengembangkan teknologi juga harus didukung dan prioritas utama. Kita harap Pertamina mau menyisihkan sebagian investasinya untuk mengembangkan bisnisnya melalui penelitian dan pengembangan terhadap energi nasional.