Jepang Bangun Kerjasama Nuklir Dengan India
Jepang dan India
menandatangani perjanjian nuklir pada hari jum’at(11/11), dalam kerjasama
tersebut Tokyo akan memasok bahan bakar, peralatan dan teknologi untuk produksi
tenaga nuklir kepada New Delhi. India nampaknya membutuhkan energi atom untuk
mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Demikian dilaporkan oleh
Reuters.
![]() |
Nahendra Modi dan Shinzo Abe / Reuters |
Ini merupakan pertama kali
bagi jepang, satu-satunya negara yang pernah menderita akibat serangan nuklir,
telah membuat perjanjian tersebut dengan sebuah negara yang tidak
menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (Nuclear Non-proliferation
Treaty (NPT).
“Pendandatanganan hari
ini.. menandai langkah bersejarah dalam keterlibatan kami untuk membangun
kemitraan energi bersih” ucap Perdana Menteri India Nahendra Modi pada sesi konferensi
pers dengan rekannya Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Kesepakatan tersebut
menetapkan bahwa bahan bakar nuklir dan peralatan yang tersedia hanya dapat
digunakan untuk tujuan damai dan dokumen terpisah ditandatangani secara paralel
memiliki klausul yang memungkinkan Jepang untuk mengakhiri perjanjian jika India
melakukan uji coba nuklir.
Abe mengatakan: “Sebagai
satu-satunya negara yang pernah mengalami di bom nuklir, kami memikul tanggung
jawab untuk memimpin masyarakat internasional menuju terwujudnya sebuah dunia
tanpa senjata nuklir.”
“Perjanjian tersebut
adalah kerangka hukum untuk memastikan bahwa India akan bertindak secara bertanggung
jawab untuk penggunaan energi nuklir yang damai. Hal ini juga akan membawa kita
untuk memiliki India berpartisipasi praktis dalam rezim Non-Proliferasi internasional”.
India mengatakan NPT tersebut
diskriminatif dan ia khawatir dengan dua tetangganya yang memiliki nuklir yakni
China dan Pakistan. India telah dalam negosiasi lanjutan untuk memiliki
US-Westinghouse Electric, yang dimiliki perusahaan Jepang Toshiba, untuk
membangun enam reaktor nuklir di India Selatan, bagian dari rencana New Delhi
untuk meningkatkan kapasitas nuklir lebih dari 10 kali lipat pada 2032.
Pembuat pembangkit nuklir
Jepang seperti Toshiba dan Mitsubishi Heavy Industries Ltd. putus asa untuk
memperluas bisnis mereka diluar negeri dengan permintaan domestik untuk
membangun pembangkit nuklir baru sebagai akibat bencana nuklir dingin di
Fukushima 2011.
Perjanjian dengan Jepang
mengikuti aksi serupa dengan Amerika Serikat pada tahun 2008, yang memberikan
askses India untuk teknologi nuklir setelah beberapa dekade terisolasi. Langkah
yang dipandang sebagai langkah besar pertama untuk membangun India menjadi
penyeimbang regional untuk China.
Pada pembangunan
infrastrukur India, Abe mengatakan bahwa pembangunan kereta api berkecepatan
tinggi yang menghubungkan Mumbai dan Ahmadebad, yang didasarkan pada teknologi
kereta peluru Jepang “Shinkansen”., yang dijadwalkan dimulai pada tahun 2018,
dengan operasi komersil dijadwalkan untuk 2023.
“Di Jepang, era
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dimulai ketikan shinkansen memulai pelayanannya
pada tahun 1964. Saya berharap munculnya kereta berkecepatan tinggi juga akan
memicu pertumbuhan ekonomi baru di India” kata Abe.
Sebelumnya Modi pada hari
jumat, memuji pandangan berkembangnya pertemuan antar bangsa India dan Jepang. Ia
mengatakan bahwa ikatan yang kuat akan memungkinkan mereka untuk memainkan
peran stabilisasi di Asia dan dunia.