Beijing Mengancam Membalas, jika Trump Memulai Perang Dagang
Bisnis Amerika di Cina
akan menderita jika presiden AS terpilih Donald Trump memenuhi janjinya untuk
memungut tarif besar pada barang-barang Cina, sebuah surat kabar yang dikelola
negara memperingatkan hal tersebut.
"Setumpuk pesanan Boeing akan digantikan oleh Airbus. Penjualan mobil
dan iPhone Amerika Serikat di China akan mengalami kemunduran, dan kedelai dan
jagung impor AS akan dihentikan. China juga dapat membatasi jumlah mahasiswa
Cina yang belajar di AS," kata sebuah opini di koran Beijing-run Global
Times, dikutip CNBC.
Selama kampanye pemilu,
Trump mengatakan ia akan mempertimbangkan pemberlakuan tarif 45 persen pada
barang-barang Cina. "Mereka
mendevaluasi mata uang mereka, dan mereka membunuh perusahaan kita. Kita
membiarkan mereka pergi dengan itu, dan kita tidak bisa membiarkan mereka pergi
dengan itu," kata Trump pada bulan Januari.
Surat kabar China
menambahkan bahwa pada tahun 2009 pemerintahan Barack Obama memberlakukan tarif
35 persen atas ban produksi China. Gayung bersambut dalam meresponnya, Beijing
menaikkan tarif pada suku cadang mobil dan ayam Amerika Serikat.
Baca Juga: Studi Menemukan: Hubungan Perdagangan dengan Cina dan Kematian Orang Amerika
Makalah ini menambahkan
bahwa Trump adalah "pengusaha cerdik" dan tidak mungkin untuk
memulai perang dagang dengan China, namun jika ia melakukannya, itu akan
memiliki konsekuensi.
"Presiden baru akan
dihukum karena kecerobohan, kebodohan dan ketidakmampuan dan menanggung segala
konsekuensinya. Kami sangat mencurigai skenario perang dagang adalah perangkap
yang didirikan oleh beberapa media Amerika untuk presiden baru," kata
Global Times.
Pada hari Minggu, Trump
berbicara melalui telepon kepada Presiden China Xi Jinping. Menurut Tim
Transisi Trump, kedua pemimpin mendirikan rasa yang jelas saling menghormati
satu sama lain, dan "akan memiliki
salah satu hubungan terkuat bagi kedua negara untuk bergerak maju."