Momentum Kebangkitan Pariwisata Lampung
Sebagai negara yang
memiliki garis pantai yang luas, Indonesia dikenal memiliki destinasi wisata
yang kaya. Selain itu pula, kontur alam yang membentang secara alami memiliki
daya tarik tersendiri bagi turis mancanegara untuk menyaksikan eksotisnya
pemandangan alam indonesia. Dari beragam objek wisata yang ada, kemungkinan
besar wisata alam masih memiliki nilai jual yang lebih dibanding dengan wisata
alam buatan.
Tidak bisa dipungkiri, bagi negara-negara maju, wisata alam buatan bukan hal yang sulit untuk dibuat. Dengan modal yang kuat dan imajinasi yang luas, wisata alam buatan meneropong jauh membentuk suatu destinasi yang indah dipandang. Negara-negara kecil baik dikepulauan Oceania maupun disepanjang Afrika dan Samudera India berevolusi menjadi destinasi wisata alam pantai pasir putih dengan balutan sentuhan modern, sehingga menjadi daya tarik yang terbilang mahal. Untuk menjangkaunya saja membutuhkan dana yang tidak sedikit, bahkan untuk menyewa tempat disana juga terbilang mahal untuk ukuran orang Indonesia.
Di Lampung sendiri ada
banyak tempat wisata yang belum tergali secara optimal. Target pasar domestik
didaerah Lampung terbilang masih musiman terutama libur anak sekolah. Untuk liburan
pada skala keluarga besar terbilang juga masih musiman. Terutama pada libur
hari-hari besar dan kecenderung masih minimnya untuk menikmati libur akhir
pekan. Akhir pekan hanya menjadi liburan bagi segelintir orang yang menikmati
suasana tempat wisata. Sisanya menghabiskan waktu dirumah atau kondangan
ketempat sanak saudara yang memiliki hajat.
Sebenarnya untuk menarik
wisatawan dalam negeri juga masih terbuka lebar, yakni bagaimana kita bisa
mensiasati agar orang-orang Jakarta pada waktu akhir pekan tidak saja
berbondong-bondong menuju Puncak dan Bandung. Tetapi Lampung sebagai alternatif
pilihan yang paling tepat. Atau lebih tepatnya lagi, Lampung adalah pilihan
utama bagi para pelancong untuk menikmati akhir pekan. Apakah Lampung sudah
siap menanti kedatangan para pelancong dalam negeri seperti Puncak dan Bandung?
Seperti yang kita ketahui
bahwa sepanjang garis pantai dari daerah Lampung Selatan, Bandar Lampung,
Pesawaran, Tanggamus dan Pesisir Barat merupakan daerah wisata alam pantai yang
sudah banyak kita kenal. Hal yang berbeda terjadi pada wilayah Lintas Pantai Timur,
yakni sebelah utara Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah dan Tulang
Bawang yang sangat minim untuk tempat wisata pantai mengingat wilayahnya tidak
mendukung kearah itu.
Lalu, bagaimana untuk
memecahkan persoalan ini? Gubernur Lampung sendiri telah membagi wilayah
Lampung beserta keunggulannya masing-masing, berikut pembagian pembangunan
wilayah Lampung:
Dari gambar diatas dapat
kita lihat bahwa wilayah selatan sampai dengan wilayah Pesisir Barat memiliki
fokus pada bidang pariwisata. Tetapi ini semua tidak akan dapat berjalan dengan
baik tanpa adanya kelanjutan dari semua konsep yang telah dibuat.
Fokus pada pembangunan
infrastruktur menuju wilayah yang dijadikan pembangunan pariwisata tidak akan
memberikan kekuatan pada pembangunan pariwisata Lampung jika tidak juga
didukung oleh sumber daya manusia yang memahami dan memiliki peran yang
signifikan pada pembangunannya.
Tiga kekuatan utama yang
perlu menjadi perhatian adalah: pertama, Pemeliharaan Sumber Daya Alam yang
mendukung bahkan cenderung terbentuk secara alami. Kedua, Infrastruktur yang
mendukung baik sarana dan prasarana menuju wilayah dan fasilitas yang terdapat
pada destinasi wisata yang dituju. Ketiga, Sumber Daya Manusia, baik pengelola
maupun warga sekitar destinasi wisata yang memahami struktur, kemampuan bahasa,
produk yang diunggulkan dan pembangunan bisnis yang mendukung atau menopang
jalannya wisata.
Ketiga hal itu adalah
fokus utama untuk kemajuan pariwisata Lampung. Maju mundurnya sebuah destinasi pariwisata
tergantung bagaimana kita mengelola dan memberikan kesan kepada para pelancong
bahwa mereka betah berlama-lama ada disini dan berat rasanya untuk
meninggalkannya segera. Cerita bahwa pariwisata Lampung memang benar-benar
menakjubkan dan disampaikan kepada para sanak saudaranya, para sahabat dan rekan
kerja.
Disamping itu pula,
munculnya beragam hotel-hotel mewah di Lampung beserta gedung-gedung pertemuan
terutama di Bandar Lampung juga merupakan salah satu fasilitas yang bisa
menarik even-even nasional dan internasional. Tetapi, sudah siapkah kita menanti
kedatangan para utusan negara-negara sahabat dengan jamuan, sarana prasarana
dan tempat wisata bagi mereka? Siap tidak siap kita harus siap untuk menjemput
bola dan menjadikannya ladang bisnis bagi yang berjiwa bisnis pada sektor
pariwisata. Pembangunan sumber daya manusia pada sektor pariwisata sudah
seharusnya menjadi perhatian khusus, karena tanpa mereka maka pariwisata
Lampung tidak akan menjadi apa-apa.