Breaking News

Menulis itu Gampang Bin Mudah

Ada semacam tembok yang besar bagi yang mau memulai untuk menulis. Otak rasanya kaku dan tidak timbul ide untuk menulis. Padahal bagi mereka yang gemar menulis itu perkara yang gampang bin mudah. Ala karena biasa, jika dibiasakan menulis maka perkara sepele bisa jadi panjang lebar untuk dibahas dan ditulis.

Menulis itu Gampang Bin Mudah
Sumber foto; pixabay.com

Pikiran dan pengalaman kita kaya akan kejadian dan fenomena yang bisa dijadikan bahan renungan untuk dituliskan. Mulailah dari apa yang kita kuasai, apa yang menjadi pengalaman kita selama kita berinteraksi sejak lahir dan hidup di dunia ini. Itu adalah langkah awal ketika kita ingin belajar untuk menulis.

Saya mentok ketika menulis

Justru menurut saya dikala kita mentok untuk menulis, disitulah akan keluar ide-ide cemerlang yang tidak kita sangka-sangka bahwa itu adalah buah pikiran kita. Karena disaat mentok, maka kita akan mengeluarkan segala daya upaya untuk melahirkan kata-kata yang bagus dan enak. Jika tidak pernah kita paksakan maka tulisan itu tak akan pernah ada, dan ia akan hilang bersama memori kita yang tak pernah kita panggil kembali.
Baca Juga: Tidak Ada Ide Untuk Menulis

Mengapa Harus Menulis?

Menulis adalah sarana efektif dan efisien untuk menyampaikan pesan. Tulisan adalah sarana penyampai pesan, dan tulisan atau isi yang ada didalamnya adalah pesan yang ingin kita sampaikan. Ilmu pengetahuan yang kita pelajari selama ini adalah hasil atau buah karya dari pemikiran para ilmuan yang mereka tuliskan didalam buku atau sarana lainnya seperti terompah, batu, daun lontar dan sebagainya.
Apa jadinya ketika para ilmuan pada waktu itu tidak menuliskan dan mewariskan ilmu yang telah mereka pelajari kepada kita? Saya meyakini bahwa ketika itu tidak diturunkan maka saat ini kita tidak akan mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita masih seperti jaman batu yang hukumnya hukum rimba.

Kebodohan akan terus hinggap dan menjadi sahabat manusia. Lalu apa bedanya kita dengan mahluk lainnya jika tidak ada yang menuliskan dan mewariskannya? Begitu juga dengan proses syiar agama yang disampaikan kepada pemeluknya, apa jadinya ketika tidak ada kitab suci yang menjadi pedoman bagi pemeluknya. Artinya, Tuhan pun telah memberikan contoh bahwa menulis adalah sarana yang paling ampuh untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada manusia untuk jalan yang benar.

Apakah hanya Menulis?

Menulis itu adalah metamorfosis dari setiap pengalaman yang kita alami. Pengalaman berupa setiap perjalanan yang kita lalui dan juga pelajaran yang kita pelajari dari membaca dan berdiskusi. Makanya ada yang bilang bahwa siklus menulis, membaca dan berdiskusi adalah siklus yang tidak bisa dilepaskan dari akitvitas menulis.
Ketiga hal itu sangat berkaitan, membaca dan berdisikusi adalah bentuk pengayaan dari pikiran. Tanpanya, maka ketajaman dalam menulis juga tidak akan berarti apa-apa. Membaca memberikan perspektif yang berbeda dari apa yang kita ketahui saat ini. Dengan perspektif yang berbeda itu maka kita akan semakin menggali lebih dalam terhadap suatu fenomena.

Cara Menulis Paling Efektif

Menulis yang paling efektif adalah menuliskan apa yang bisa kita tulis. Tidak harus berupa ilmu pengetahuan yang kita pelajari, tetapi bisa apa saja yang kita ketahui dan inginkan untuk ditulis. Tidak mesti kaku dan takut akan salah. Karena, langkah awal adalah menuliskan saja apa yang bisa ditulis.

Itu adalah latihan pertama. Menuliskan apa yang bisa kita tulis.

Langkah selanjutnya adalah melakukan revisi terhadap apa yang kita tulis. Istilahnya setelah kita membuat sebuah tulisan maka butuh juga yang namanya revisi. Memperbaiki yang salah dan menambahkan yang kurang. Dengan demikian kita lebih mudah untuk mendapatkan tulisan itu, karena lebih mudah memperbaiki dari pada membuat. Makanya saya lebih menekankan untuk membuat tulisan dulu sebanyak-banyaknya. Baru kemudian revisi atau tambal sulam.

Itu adalah langkah mudah untuk memulai menulis. Gampang dan simpel, tanpa harus kaku dengan aturan-aturan yang baku.

Jika ingin baku dan terframe dari awal maka kita perlu guideline, atau framework atau kerangka tulisan. Kerangka tulisan berfungsi untuk menghindari dari tulisan agar tidak lari kemana-mana. Cara ini adalah cara yang diajarkan oleh para penulis yang banyak tertuang didalam buku. Tetapi bagi saya ini kurang bebas dan kita terpaku dan kaku. Langkahnya terlalu rigid dan menghalangi kebebasan untuk berpikir.

Ya, itu sesuai dengan selera masing-masing. Mana yang lebih memudahkan dalam membuat tulisan. Karena saya lebih melihat sisi gampang dan mudahnya dalam menulis yakni dengan menuliskan apa yang ingin kita tuliskan terlebih dahulu. Baru kemudian menggiringnya menjadi lebih terarah dengan adanya revisi.

Tetapi itu hanya diawal-awal saja. Ketika kita telah terlatih untuk menulis maka kita sudah terbiasa untuk membuat tulisan. Rasannya enteng dan gampang. Yang penting kita mengetahui dan paham apa yang ingin kita tulis. Dan yang paling penting adalah aksi. Tanpa aksi yang nyata maka tulisan itu tidak akan ada.

Itulah menurut saya tetang artikel Menulis itu Gampang bin Mudah ini. Mudah-mudahan memberikan gambaran bagi rekan-rekan  yang ingin memulai untuk menulis. Menulis tidak hanya berguna bagi para pelajar, mahasiswa, guru, dosen dan wartawan. Tetapi menulis sangat berguna bagi kehidupan kita sehari-hari. Mari Menulis.