Breaking News

Anonymous: Tukang Sensur Di Dunia Digital



Dunia pers di Provinsi Lampung sudah memasuki abad digital atau kita pahamkan saja sebagai teknologisasi berita. Soal ini bisa didefenisikan sebagai "pesan atau informasi dalam bentuk berita yang disajikan lewat medium internet".
 
Anonymous: Tukang Sensur Di Dunia Digital
Budi Hutasuhut
Para pengamat memakai istilah konvergensi media. Tapi istilah konvergensi media itu tak cocok untuk hal yang akan saya soroti ini. 


Saya akan bicara tentang para pelaku pers yang bukan bagian dari kaum kapitalis. Mereka mendirikan dan membangun portal berita, dan tak ada kaitannya dengan industri media massa yang menyerap investasi luar biasa.

Konvergensi media bisa didefenisikan sebagai "penyatuan" semua infrastruktur media massa ke dalam sebuah jaringan yang memiliki kesalingtersambungan. Misalnya, para gatekepress pemilik jaringan media transnasional, yang punya koran, radio, televisi, portal berita, dan lain sebagainya yang memakai teknologi informasi dan telekomunikasi.

Saya tak bicara tentang kapitalisme media, meskipun di Lampung sudah menggurita dengan tantakel yang sering bertindak seperti pers kuning. Saya bercerita tentang seorang kawan, Juwendra Asdiansyah, yang -- bisa dibilang--mengawali berdirinya portal berita profesional di Provinsi Lampung.

Pada mulanya, di Provinsi Lampung pernah ada Lampung Online yang digagas oleh para wartawan eks koran Trans Sumatra. Tapi, pada era itu, infrastruktur telekomunikasi dan informasi di Provinsi Lampung masih buruk --- sekarang juga tetap buruk. Orang belum bisa mengakses berita lewat internet.

Dalam situasi serupa, lalu muncul Lampung Post Online. Ini hanya edisi online dari koran Lampung Post. Edisi ini punya potensi untuk berkembang sebagai portal berita, tapi infrastrukturnya tidak mendukung.

Setelah itu portal berita online mulai berkembang secara nasional, ditandai dengan pesatnya pertumbuhan Detik.Com. Belajar dari kesuksesan portal berita ini, para kapitalis media mulai membangun portal berita. Sebut saja Oke Zone milik MNC Grup, meskipun tetap kalah dibandingkan Detik.Com dalam perkembangannya.

Pada era itu, portal berita berkembang juga di Lampung. Diawali lahirnya Saibumi, dan Juwendra ada di dalamnya. Kemudian lahir Teras Lampung yang digagasa Oyos Saroso HN. Juwendra kemudian keluar dari Saibumi dan membangun portal berita Duajurai.Com.

Cerita saya ini tentang portal berita Duajurai.Com. Sudah berminggu-minggu portal Duajurai.Com tak bisa diakses publik. Juwendra Asdiyanshya mengatakan server mereka ditanami virus oleh seseorang yang bernama "anonymous".

Entah si Anonymous ini laki-laki, entah dia perempuan. Kita tak butuh jenis kelaminnya. Kita hanya perlu tahu kalau dia telah mengambil posisi sebagai "tukang sensur" di jagad digital saat ini. Dengan kecapakapan yang dimiliki, pengetahuan dan pengalaman masuk ke dalam sistem, Anonymous mampu menyensur seluruh isi portal berita sehingga publik tidak bisa mengaksesnya.

Di dalam banyak kasus atas studi terhadap ulah hacker, acap ditemukan fakta bahwa para hacker sering melakukan perbuatan sebagai laku uji coba. Mengetes kemampuan masuk dalam jaringan server, mereka mengetes kelihaiannya berselancar dari satu alamat internet protokol (IP Adress) ke IP Adress lainnya.

Mereka gesit, dan tahu persis jika ulahnya dilacak orang lain. Mereka bisa berpindah pindah dari satu server ke lain server, dari sati IP Adress ke alamat IP lainnya. Semua alamat IP Adress bisa dipakai mereka. Sering, ulah mereka justru menimbulkan konflik berkepanjangan.

Misalnya, ketika ulah mereka dilacak, akhirnya ketahuan mereka memakai IP Adress seseorang. Ketika seseorang pemilik IP Adress itu ditemui dan berhasil digerebek, ternyata pemilik IP Adress itu tidak tahu menahu.

Di dunia intelijen kita, para pelacak hacker yang mengelola sistem syberward atau apalah namanya, salah tangkap sering terjadi.

Soal itu, memang, sebuah persoalan krusial. Bagi pengelola portal berita yang secara ekonomi termasuk ke dalam kelompok industri kecil menengah, ulah Anonymous itu sama saja seperti ulah pemerintah di zaman Orde Baru. Ulah dari penguasa yang suka melakukan sensur.

Semoga portal berita di Lampung punya teknologi untuk mengantisipasinya.

Anonymous: Tukang Sensur Di Dunia Digital
Oleh: Budi Hutasuhut