Memaknai dan Memahami Kata “Ikhlas”
Ikhlas sering
disalahartikan sebagai perbuatan sukarela tanpa mengharap imbalan. Ikhlas
berasal dari bahasa arab yang artinya murni. Ikhlas artinya murni hanya
berharap kepada Allah bukan kepada yang lain. Jadi ikhlas itu tetap berharap
tapi berharapnya hanya kepada Allah semata, tidak kepada selain Allah.
Mengharap rido Allah dan karunia Allah lainnya berupa surga dan
kebaikan-kebaikan lainnya baik di dunia maupun akhirat. Intinya hanya berharap
kepada Allah semata.
![]() |
Muhammad Farid |
Untuk lebih memahami suatu
istilah terkadang kita juga harus tahu lawan katanya. ikhlas itu artinya murni.
lawan kata dari murni adalah campur. Kalau sudah tercampur dengan yang lain
berarti sudah tidak murni lagi. Nah, campur dalam bahasa arabnya adalah syirik.
Jadi kalau tidak ikhlas
berarti syirik. Karena itu jangan pernah mengatakan "saya tidak
ikhlas" karena itu sama artinya "saya telah syirik". Mungkin
yang dimaksud adalah saya tidak rela bukan saya tidak ikhlas.
Murni artinya tidak ada
campuran sehingga tidak ada gradasi (tingkatan). jadi tidak ada istilah
"kurang ikhlas". Ikhlas adalah sesuatu yang wajib hukumnya baik
sukarela maupun terpaksa. Kita harus beribadah dengan ikhlas kepada Allah meski
dalam kondisi terpaksa sekalipun. Jadi ikhlas itu tidak identik dengan
sukarela. Kalau tidak ikhlas, ibadah tidak akan diterima oleh Allah.
Kalau ada yang beribadah
atau berbuat baik, dengan tujuan utamanya adalah pahala tapi masih ada tujuan
lain misalnya populer (terkenal), dihargai/dihormati atau terpilih/dipilih dll
maka tidak ikhlas namanya. kalau tidak ikhlas berarti syirik. Sholatpun bisa
masuk perbuatan syirik kalau tujuannya bukan karena Allah. Mari kita evaluasi
diri kita masing-masing, sudah seberapa sering kita berbuat syirik kepada Allah
? Berbuat sesuatu bukan karena Allah.
Lantas, bagaimana kalau
beribadah tujuannya berharap agar Allah memberikan balasan berupa dunia ?
Misalnya, bersedekah dengan harapan Allah akan melipatgandakan balasannya
berupa harta di dunia. jawabnya silahkan saja tapi Allah hanya akan membayarnya
di dunia dan dia tidak akan mendapat balasan di akhirat. Masuk dalam kategori
ini adalah nazar dan wasilah amal sholeh, yaitu menggunakan amal sholeh yang
pernah kita lakukan untuk menolong kita di dunia.
Tapi kalau yang diharapkan
adalah kebaikan, baik di dunia dan akhirat maka Allah akan memberikan balasan
di dunia dan akhirat. Dan kebaikan itu tidak harus berupa harta. Apa saja yang
baik menurut Allah untuk diri kita. Bisa ilmu, anak dan pasangan yang sholeh
atau akhlak yang terpuji dll.
Lantas, bagaimana caranya
agar bisa ikhlas ? bersambung....
Memaknai dan Memahami Kata “Ikhlas”
Oleh: Muhammad Farid
Penulis Buku Allah pun Taubat