Breaking News

Fatkhu Ridho: Pelemahan Rupiah, Baik atau Buruk?

Ketika pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar AS terjadi selalu ada pejabat negara yang berkomentar bahwa pelemahan ini baik bagi perekonomian Indonesia. Setiap pelemahan nilai tukar rupiah, katanya, justru akan memberikan surplus terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Sebenarnya jika kita meneliti lebih jauh lagi, pelemahan rupiah terhadap dollar AS akhir-akhir ini memiliki dampak baik dan buruk.

Hingga akhir Maret 2015 tercatat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pernah mencapai level tertingginya dalam 15 tahun terakhir yaitu Rp 13.300/USD. Menguatnya nilai dollar ini disebabkan oleh data perekonomian AS yang menunjukkan perbaikan sehingga ada istilah bahwa “Dollar pulang kampung” dan juga melemahnya perekonomian China sehingga negara yang memiliki hubungan dengan China mengalami depresiasi mata uang.

Fatkhu Ridho: Pelemahan Rupiah, Baik atau Buruk?

Idealnya, pelemahan rupiah akan memicu ekspor karena harga barang Indonesia menjadi lebih murah jika dihargai dalam dollar dan lebih kompetitif dalam perdagangan dunia. Kemudian peningkatan ekspor yang terjadi diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat. Tetapi kenyataan sering kali dijumpai bahwa pelemahan rupiah justru dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memangkas pendapatan masyarakat secara riil.

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2014 jika dilihat dari dimensi pengeluaran menunjukkan bahwa ekspor neto (ekspor barang dan jasa dikurangi impor) hanya menyumbang sebesar 10,61% terhadap perekonomian Indonesia. Kontribusi konsumsi rumah tangga 55,04%, konsumsi pemerintah 7,56%, dan investasi 24,72% terhadap pembentukan PDB Indonesia.

Data tersebut menunjukkan bahwa ekspor masih memiliki peranan yang kecil dalam pembentukan perekonomian Indonesia. Sehingga apabila pelemahan rupiah diharapkan meningkatkan ekspor, maka efeknya akan kecil terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebaliknya, melemahnya rupiah akan berdampak negatif terhadap konsumsi dan investasi karena akan meningkatkan inflasi dan harga barang impor. Terlebih lagi setelah kenaikan harga bahan bakar minyak pada bulan Maret 2015 yang sudah pasti akan memukul daya beli dan konsumsi masyarakat. Efek dari kenaikan inflasi secara tajam juga akan membuat BI menaikkan BI rate (suku bunga acuan) secara tajam sehingga akan melemahkan konsumsi masyarakat dan kegiatan investasi. Dampak negatif terhadap konsumsi dan investasi inilah yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan Kedepannya pemerintah dapat memodifikasi kebijakan stabilisasi ekonomi dan nilai tukar rupiah yang diterapkan oleh Boediono ketika tahun 2005 menggunakan konsep virtuous cycle melalui perbaikan kepercayaan pasar.
Fatkhu Ridho: Pelemahan Rupiah, Baik atau Buruk?

Krisis kepercayaan ini kenyataannya mengakibatkan penarikan dana yang berakibat serangan terhadap pelemahan rupiah. Situasi ekonomi danpolitik saat ini compang camping memang sangat rawan mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia, bukan hanya menyangkut masalah pembiayaan, tetapi juga menyangkut kepercayaan pasar.

Pelemahan Rupiah, Baik atau Buruk?
Oleh: Fatkhu Ridho

Sumber: Tinjauan Ekonomi dan Keuangan, Edisi Maret 2015, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia