Koordinator GEMPA Ajak Masyarakat Banten Tolak Politik Dinasti
Gerakan Menolak Politik
Dinasati (Gempa) memberikan rilis pada hari Kamis (28/07) tentang rencana untuk melakukan aksi terhadap
dinamika politik yang terjadi di Provinsi Banten. Gerakan ini didasari dari
kegelisahan beragam elemen masyarakat Banten terhadap dinasti politik yang
selama ini menguasai Provinsi tersebut. Berikut isi yang disuarakan/disampaikan
oleh Muhammad Farid selaku Koordinator GEMPA:
![]() |
Muhammad Farid, Koordinator GEMPA |
Bismillahirrahmanirrahim...
Di awal pembentukan
Provinsi Banten, para pendiri bercita-cita mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat agar masyarakat Banten bisa sejahtera. Namun, selama ini arah
pembangunan telah melenceng dari cita-cita para pendirinya. Hasil pembangunan
hanya dinikmati oleh segelintir orang. Masih banyak masyarakat Banten yang
hidup di bawah garis kemiskinan.
Selama satu dekade
pemerintahan banten dikuasai oleh satu keluarga sehingga terbentuk dinasti
politik. Fungsi pengawasan di Banten menjadi lemah. Penunjukan jabatan dan
kaderisasi politik didasarkan pada kekerabatan bukan pada kualitas dan
kemampuan. Hal ini menimbulkan kecenderungan korupsi di lingkar kekuasaan.
KPK sebagai punggawa
melawan korupsi mengendus keadaan ini. KPK berhasil menggulung puncak kekuasaan
dengan memasukkan Gubernur Banten dan adiknya ke penjara. Di persidangan, kita
dipertontonkan kemewahan yang didapat dari hasil korupsi. Sementara itu masih
banyak rakyat Banten yang mengalami kelaparan dan gizi buruk.
Meski demikian dinasti
yang sudah mereka bangun tidak serta merta tumbang. Keberhasilan dinasti
memenangkan pemilukada di 3 kabupaten/kota menunjukkan kebangkitan mereka.
Fenomena itu menyadarkan kita bahwa dinasti belumlah berakhir. Dinasti mencoba
bangkit kembali menduduki posisi puncak di pemerintahan provinsi Banten dengan
mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Sebagai warga masyarakat
yang peduli dengan kondisi masyarakat dan provinsi Banten, kita menghawatirkan
terulangnya kembali kejayaan dinasti di tanah Banten. Kita khawatir
faktor-faktor ekonomi di tanah Banten yang kaya raya hanya beredar di kalangan
mereka sendiri seperti yang telah terjadi sebelumnya. Kita jangan sampai jatuh
di lubang yang sama.
Di perbincangan
sehari-sehari dan media sosial, kita menangkap banyak kegelisahan di kalangan
masyarakat Banten akan bangkitnya dinasti politik. Tapi sampai saat baru
sebatas wacana dan belum ada yang sampai pada ranah aksi. Atas dasar itulah
kami memanggil masyarakat Banten untuk bersatu padu menolak kembalinya dinasti
di pemerintahan Provinsi Banten dalam sebuah gerakan yang kami namakan GERAKAN
MENOLAK POLITIK DINASTI (GEMPA).
Kami mengundang semua
unsur dan elemen pergerakan pemuda dan masyarakat untuk ikut serta bahu membahu
menyadarkan masyarakat akan bahaya politik dinasti dalam sistem pemerintahan
Banten. Saatnya gerakan masyarkat yang dimulai dari kalangan kelas menengah
bergulir. Melawan dinasti politik yang telah melencengkan arah pembangunan
Banten dari tujuan dan cita-cita para pendirinya.
Inshaa Allah gerakan ini
akan kami deklarasikan dalam waktu dekat dengan mengundang tokoh-tokoh pendiri
provinsi Banten, aktifis-aktifis kampus dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
Semoga Allah meridhoi usaha kita bersama. Amin.
Muhammad Farid
Koordinator GEMPA