Breaking News

Jokowi Pasti "Digebuki"



Setelah Presiden Jokowi mengumumkan hasil reshefle kabinet Jilid II, publik tercengang. Begitu banyak pertanyaan yang mungkin tidak akan terjawab. Minimal, kenapa Jokowi memilih nama-nama itu kemudian mengganti dengan nama yang lain. Itu semua hanya Jokowi yang tahu jawabannya.
 
Jokowi Pasti "Digebuki"
Anton Adi Wijaya
Akan tetapi, dari hasil reshufle ini, akan menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Dari obrolan warung kopi sampai rapat-rapat. Dari kalangan buruh, sampai aktivis. Setidaknya, penulis mencatat ada lima hal yang akan membuat Jokowi "digebuki" baik itu oleh pembencinya atau oleh siapapun yang mencintai menteri yang diganti.

Pertama, penunjukan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan. Menteri keuangan di Era SBY ini sebelumnya sempat disebut dalam skandal bailout Bank Century. Jokowi mungkin memiliki perhitungan sendiri ketika harus memanggil pulang Sri Mulyani. Mudah-mudahan saja, tujuan nya benar-benar untuk memperbaiki perekonomian Indonesia yang tumbuh tapi lambat.

Kedua, masuknya menteri yang mewakili PAN Asman Abnur di posisi Menpan RB dan menteri asal Golkar Airlangga Hartarto di posisi Menteri Perdagangan. Masuknya dua orang tersebut menunjukkan bahwa Jokowi mempraktikan politik dagang sapi. Bagi-bagi jatah ke partai politik yang mendukungnya. Apakah kebijakan politik ini akan memberikan efek positif bagi pemerintahan Jokowi?. Kita tunggu saja.

Setidaknya, meskipun secara terbuka sudah berdagang sapi, Jokowi harus mampu menunjukkan bahwa dagang sapi yang dilakukannya adalah dagang sapi yang menguntungkan. Menguntungkan bagi Rakyat Indonesia, bukan kepentingan politik Jokowi. Setidaknya, hal itu bisa menjaga kepercayaan rakyat. Ini adalah tatangan bagi Jokowi.

Ketiga, gembosnya jaringan HMI di lingkaran pemerintahan Jokowi. Praktis, hanya menyisakan Jusuf Kalla saja. Menteri-menteri yang merupakan mantan aktivis HMI semuanya diganti. Mendikbud Anies Baswedan, ferry Mursidan Baldan dan Yuddy Crisnandi. Semuanya diganti atas pertimbangan Hak Prerogatif presiden. Kenapa para mantan aktivis HMI diganti secara bersamaan? Biar kan waktu yang nanti menjawabnya.

Keempat, tentang aman nya menteri-menteri asal PDI Perjuangan. Paling khusus adalah Puan Maharani yang menduduki posisi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Putri Sulung Megawati ini seperti tidak tersentuh. Di sini lah Jokowi tampak sekali lemah saat harus berhadapan dengan PDI Perjuangan. Menteri yang satu ini memang kurang greget dan kinerjanya tidak seriuh menko yang lain. Keadaan ini membuktikan bahwa Jokowi masih lemah dihadapan Putri Mahkota.

Kelima, ini adalah yang paling ramai dibicarakan. Rizal Ramli, Si Rajawali Ngepret, harus lengser digantikan Luhut Binsar Pandjaitan. Bukan soal dia digantikan oleh Ruhut, tapi cerita sebelum Rizal diganti. Menteri yang terkenal tidak suka berkompromi ini sebelumnya sempat bersitegang dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok soal Reklamasi Teluk Jakarta.

Rizal yang ngotot membatalkan salah satu pulau reklamasi ternyata ditentang Ahok. Kemudian, Ahok beberapa kali bertemu Jokowi membicarakan soal pembatalan proyek tersebut. Tidak ada angin atau hujan, saat pengumuman Reshufle, Rizal diganti. Makin kuatlah kecurigaan pembenci Jokowi bahwa Ahok sangat dilindungi oleh Jokowi. Sah-sah saja setiap orang berasumsi.

Dari hasil pengumuman reshufle ini, Jokowi pasti memiliki skema dan rencana dalam mengatasi permasalahan di Indonesia. Akan tetapi, reshufle ini juga membuat Jokowi makin menjadi bulan-bulanan kecurigaan pebencinya. Jokowi seperti "digebuki" melalui komentar miring dan pesimis pembencinya.