Ibadahnya Segala Benda dan Esensi Kehidupan Manusia
"Apakah kamu tidak
melihat bahwa kepada Allah bersujud segala yang ada di langit dan yang ada di
bumi, matahari, dan bulan, bintang-bintang dan gunung-gunung, pohon-pohon dan
binatang-bintang dan sebagian besar manusia (QS.22:18)...
Ikhwan al-Shafa memberikan
penjelasan mengenai ibadahnya segala benda: Gerakan substansi mineral untuk
memuja dan mengakui penciptanya merupakan fakta bahwa mereka menerima sifat
bawaan dan bentuk. Inilah pemujaan, kepatuhan, ketundukan, dan kerendahan
mereka. Diantara mereka ada yang menikmati dan merindukan kepatuhan, diantara
mereka ada yang lebih cepat penerimaannya, lebih indah bentuknya, lebih besar
ukurannya , lebih dari ini, dan kurang dari ini. (diantara mereka ada yang
dibakar untuk menjadi besi dan baja sebagai bahan dasar yang berguna bagi
manusia dan sebagian lagi dijadikan perhiasan-perhiasan yang indah).
Ibadah tanam-tanaman
adalah gerakan-gerakan yang muncul dari mereka dan meliuknya mereka kekanan dan
kekiri akibat angin, dengan cara itu mereka tunduk dan bersujud, mereka
mengagungkan dan mensucikan Tuhan melalui gemersik dedaunan mereka, gerakan
cabang-cabang mereka, kesemarakan bunga yang muncul dari mereka, dan penyerahan
buah-buahan yang bermanfaat bagi manusia.
Ibadah binatang adalah
dengan pelayanan mereka pada umat manusia. Mengikuti manusia kemanapun mereka
pergi, kesabaran dalam pekerjaan yang mereka lakukan untuk manusia.
Ibadah dari manusia adalah
apa yang telah diwajibkan Tuhan atas mereka. Ini adalah ibadah yang paling
besar diantara ibadah-ibadah di bumi. Manusia memiliki keunggulan dalam
pembicaraan rasional, kemuliaan dan kekuasaan atas semua makhluk di bumi dan di
alam semesta . Dia menyatukan dua dunia, dia mampu menaiki dan terbang dengan
sayap cinta ke derajat tertinggi alam spiritualitas sampai kedudukan paling
dekat dengan Tuhan-Nya melebihi kedudukan para malaikat-Nya, namun derajat
manusia dapat juga turun meluncur lebih rendah dari binatang ternak bahkan
lebih rendah lagi. Tinggal kita memilih mau di derajat mana posisi kita.
Didalam buku Tao of Islam
hal 307 disebutkan bahwa; “Jika kamu ingin mengenal dirimu sendiri kamu
hendaknya tahu bahwa ketika kamu diciptakan dua hal yang tercipta, kerangka
lahiriah yang disebut badan dan kerangka batiniah yang disebut ruh, jiwa (nafs)
dan hati (qalb). Realitas kamu adalah kerangka batiniah, kerangka lahiriah adalah
prajurit dan pelayannya. Ketahuilah bahwa manusia mempunyai ruh alamiah di
dalam hati disisi kanan, ruh hewani terletak dalam jantung disisi kiri, ruh
psikis di dalam otak, ruh insani di dalam ruh psikis, dan ruh suci di dalam ruh
insani. Ruh suci itu seperti api, ruh insani seperti minyak, ruh hewani seperti
kaca, dan ruh psikis seperti ceruk (Qs 24 :35). Jika seorang anak berada dalam
rahim ibunya selama tiga kali empat puluh hari Tuhan mengirimkan padanya
malaikat untuk meniupkan ruh manusia kedalam diri anak tersebut. Ruh manusia
disebut dengan beberapa nama sesuai hubungan dan sudut pandangnya. Dalam kaitan
ia bisa berubah dari satu keadaan kepada keadaan lainnya ia disebut hati
(qalb). Dalam kaitannya ia hidup dan memberikan kehidupan ia disebut 'ruh',
Dalam kaitannya bahwa ia mengenali dirinya sendiri dan memberikan sifat untuk
mengetahui ( berpikir dan merenung) ia disebut 'aqal', Dalam kaitan bahwa ia
sederhana dan tak dapat dibagi ia disebut 'ruh perintah', Dalam kaitannya ia
berasal dari tempat yang tinggi dan dari jenis yang sama dengan malailat ia
disebut 'ruh malakuti', Dalam kaitan ia bersifat suci dan disucikan ia disebut
'ruh suci'.
( diramu dari berbagai
sumber)... Semoga bermanfaat...
Ibadahnya Segala Benda dan Esensi Kehidupan Manusia
Oleh: Deden Firdaus
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Paramadina Jurusan Islamic philosophy