Breaking News

Dana Desa, Antara Kreatifitas Membangun dan Kemungkinan Penyelewengan



Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) --selanjutnya akan disebut “dana desa” dalam tulisan ini--. Dana desa bagaikan dua mata pisau. Disatu sisi menciptakan kreativitas dengan bertambahnya pendapatan dari transfer APBN dan APBD dan disisi lain adanya kemungkinan jebakan “Batman” didalamnya.
 
Dana Desa, Antara Kreatifitas Membangun dan Kemungkinan Penyelewengan
Foto: Ahmad Marulloh 
Dari dua pandangan tersebut maka ada dua kemungkinan yang terjadi yakni:

Kreativitas Membangun 

Kreatifitas membangun akan lebih hidup dengan adanya kedua pendanaan tersebut, baik disektor fisik dan non fisik. Dana desa dimaksudkan untuk membangun dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat desa. Atas dasar hal itu idealnya dana desa harusnya lebih di prioritaskan dalam hal investasi jangka panjang seperti BUMDes, Pinjaman UKM, Pembangunan pasar, dan berbagai macam bentuk investasi lainnya. Investasi tersebut akan membangun kemandirian lewat peningkatan PAD (Pendapatan Asli Desa).

Kemungkinan penyelewengan karena persoalan akuntabilitas publik

Hal ini terjadi karena kapasitas aparatur pemerintah ditingkat desa yang kurang memadai dalam pengelolaan keuangan yang mensyaratkan akuntabilitas pengelolaan keuangan. Transparansi pengelolaan keuangan wajib dilaksanakan oleh desa, karena sejatinya dana desa yang berasal dari transfer pusat dan daerah di dalamnya terkandung pajak (pusat maupun daerah) yang dihimpun dari masyarakat tentunya harus ada pertanggungjawaban kepada masyarakat terkait hal tersebut.

Pemerintah di tingkat pusat pusat maupun daerah hendaknya menyiapkan regulasi dan hal-hal lain yang berkaitan erat dalam hal ini demi mendukung format pembangunan yang sudah di set sedemikian rupa dalam rangka mencapai kemakmuran rakyat. Jangan sampai maksud dan tujuan meleset jauh dari realita seperti yang terjadi justru penyelewengan dari tingkat desa sampai tingkat atas. Wallahualam.

Dana Desa, Antara Kreatifitas Membangun dan Kemungkinan Penyelewengan
Oleh: Ahmad Marulloh
Aktif di HMI Cabang Bandar Lampung Komisariat Ekonomi Unila