Menata Kembali Pasar Tradisional
Pasar rakyat atau pasar tradisional di Indonesia selama ini penataan dan pengelolaannya belum maksimal. Kondisi tersebut terjadi nyaris di seluruh wilayah Indonesia.
![]() |
Foto (1) Kondisi Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung |
Di Bandarlampung, jika ingin menuju Pasar Pasir Gintung, pasar tradisional terbesar di Bandarlampung, apalagi setelah hujan turun, jangan lupa bawa masker dan sepatu both. Kondisi ini mungkin juga terjadi hampir diseluruh daerah di Indonesia.
Kondisi jalan yang tidak terawat dan berlubang, akan tergenangi air saat hujan. Di tambah sisa-sisa dagangan basah (sayuran dan buah) yang membusuk membuat lokasi jadi tidak nyaman.
Air hitam beraroma busuk menjadi pemandangan sehari-hari. Para pedagang dan pembeli pun sudah terbiasa. Apalagi, di sana ada tong sampah pasar. Di situ, tetap dipakai berjualan. Meskipun baunya luar biasa busuk.
Kondisi jalan yang tidak terawat dan berlubang, akan tergenangi air saat hujan. Di tambah sisa-sisa dagangan basah (sayuran dan buah) yang membusuk membuat lokasi jadi tidak nyaman.
Air hitam beraroma busuk menjadi pemandangan sehari-hari. Para pedagang dan pembeli pun sudah terbiasa. Apalagi, di sana ada tong sampah pasar. Di situ, tetap dipakai berjualan. Meskipun baunya luar biasa busuk.
Tapi, itulah pasar pasar tradisional. Dengan segala kekurangan dan keterbatasannya, tetap diminati masyarakat. Di sanalah masyarakat mengadu nasib dengan berdagang. Memutar perekonomian keluarga dan masyarakat. Menyediakan bahan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga murah (Setidaknya jika dibadingkan belanja di swalayan). Masyarakat kecil dengan uang sepuluh ribu rupiah pun masih bisa berbelanja di sana.
Baca Juga: Pertamina Solusi Bahan Bakar Berkualitas dan Ramah Lingkungan: Ulasan Produk Pertamina Berkualitas dan Ramah Lingkungan
Hendaknya, ada perlakukan manusiawi bagi para pedagang dan pembeli di pasar tradisional. Pengelola pasar, jangan hanya menarik retribusi dan uang kebersihan saja. Pedagang harus mendapatkan manfaat atas apa yang sudah mereka berikan.
Misalnya, pembenahan saluran pembuangan air. Sampah-sampah yag menyumbat saluran dibersihkan. Pembersihan sampah sisa-sisa dagagan pedagang dibersihkan secara tuntas. Kemudian yang utama, baik pemerintah pusat atau daerah, buatkan lokasi dagang yang layak bagi para pedagang.
Kita memberikan acungan jempol kepada pemerintah pusat yang telah membangun pasar tradisional yang layak di Pasar Tani Kemiling. Pasar yang dibangun di atas tanah milik Pemkot Bandarlampung itu cukup membuat nyaman pedagang dan pembeli. Tidak ada jalan becek dan bau. Tidak ada pedagang kepanasan dan kehujanan.
Kita mungkin tetap harus optimis dan menunggu realisasi pemerintah merehabilitasi pasar tradisional. Terdekat, kita tunggu realisasi Pemkot Bandarlampung untuk membangun pasar SMEP yang sudah tiga tahun mangkrak.