Breaking News

Herman HN, Dua Sisi Mata Uang



Walikota Bandarlampung yang satu ini memang dikenal nyentrik. Dia lugas dalam berbicara, tegas dalam bertindak. Tindakan dan kebijakan nya terkadang mengundang kontroversi meskipun banyak juga yang memuji. 

Herman HN, didaulat sebagai salah satu walikota terbaik di Indonesia. Dibuktikan, dia menang mutlak saat Pilkada 2015 kemarin. Mantan Kadispenda Provinsi Lampung itu menang mutlak dengan angka di atas 80%. Meskipun tahun 2014 kemarin gagal menjadi Gubernur Lampung setelah kalah dari M. Ridho Ficardo. 

Herman HN, Dua Sisi Mata Uang

Bicara tentang Herman HN, ibarat dua sisi mata uang. Kebijakannya menuai pro dan kontra. Apalagi, setelah memasuki periode kedua kepemimpinannya. 

Herman HN memang menjadi idola bagi keluarga miskin. Dia dipuja nyaris seperti dewa penyelamat. Anak-anak dari keluarga miskin disekolahkan secara gratis di sekolah-sekolah bahkan sampai perguruan tinggi. Anak orang miskin sudah tidak lagi susah untuk mengakses pendidikan.

Tetapi, Herman HN ibarat malaikat pencabut nyawa bagi sekolah-sekolah swasta. Karena kebijakan nya, beberapa sekolah swasta gulung tikar. Sebut saja SMP Dharma Utama, SMP PGRI2, SMP PGRI 4, SMP Penyimbang, SMP Gotong Royong, SMP Islamiyah dan SMP Pahlawan. 

Sekolah tersebut bukan saja tutup, tapi menghasilkan pengangguran baru. Guru di sekolah tersebut berhenti mengajar, otomatis pendapatannya pun hilang. Entah penghematan apa yang dilakukan si guru pasca menjadi pengaggur. Mungkin anak-anaknya tidak bisa lagi menikmati lezatnya ikan sebagai lauk makan.

Herman HN memang dipuji setinggi langit atas karyanya membangun empat fly over di Bandarlampung. Keberadaan fly over tersebut menjamin tidak ada lagi kemacetan di lokasi yang sebelumnya tidak ada fly over. Bahkan, satu fly over lagi akan dibangun di Jalan Gajah Mada. 

Tetapi, entah sudah berapa banyak pengendara yang mengumpat atas kemacetan parah yang terjadi di Jalan Raden Intan, Kartini sampai Teuku Umar. Kemacetan baru karena Herman HN menutup bundaran Plaza Pos dan membuat jalan lurus menuju Jalan Pemuda di Pasar Tengah tembus Raden Intan.

Herman HN memang disayangi masyarakat, paling khusus masyarakat yang pernah tertimpa musibah seperti rumah terbakar atau tertimpa pohon. Dengan cepat, Herman HN akan datang, memberikan simpati sekaligus langsung memberikan bantuan untuk si korban. 

Tetapi, Herman HN masih disanksikan empatinya oleh para guru honorer murni sertifikasi. Selama tahun 2016 ini, mereka belum medapatkan dana sertifikasi yang sudah dikirim pemerintah pusat.

Herman HN memang dikenal sangat ringan tangan, apalagi saat melakukan inspeksi lapangan. Dia biasanya memborong makanan yag dijual oleh pedagang yag ditemuinya di lapangan. Pedagang sangat senang. Kemudian, makanan yang diborong itu dibagi-bagikan kepada orang-orang yang ditemui di sekitar lokasi inspeksi. 

Tapi, Herman HN dianggap mengecewakan pedagang-pedagang di Pasar SMEP. Pasar yang rencananya akan dibangun menjadi 8 lantai itu malah mangkrak sejak tahun 2013. Para pedagang terpaksa dagang "ngemper". Bahkan, banyak juga pedagang yang sudah memberikan uang muka kepada pengembang pasar untuk mendapatkan lapak. Entah kenapa, pengembang dan Pemkot Bandarlampung tidak segera membangun pasar tradisional itu.

Itulah Herman HN. Dia akan tetap berjalan dengan kebijakan yang dia yakini. Benar kebijakannya tidak bisa memuaskan semua pihak. Tetapi, bijaklah dalam berkebijakan.