Breaking News

Apa Sih Pentingnya Ahok?



Habis energi positif bangsa ini kalau pagi, siang, malam cuma ada satu kata, Ahok. Gubernur DKI Jakarta ini memang banyak menyedot tenaga banyak orang. Mungkin sampai ngos-ngosan mengurusnya.

Entah apa pentingnya Ahok, sampai-sampai mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra sampai rela kepanasan dan kehujanan. Mencari siapa saja yang mau diadvokasi untuk melawan Ahok. Padahal, pengacara kondang ini punya banyak job. Untuk apa ngurusin Ahok. Lebih baik bangun gerakan untuk menolak memberikan advokasi kepada koruptor.

Apa Sih Pentingnya Ahok?


Entah apa pentingnya Ahok, sampai-sampai Mantan Menpora Adyaksa Dault mondar-mandir masuk tivi. Komentar ini itu tentang Ahok. Apa nggak capek, nyari-nyari referensi dan bahan untuk mengkritisi Ahok. Padahal, Ahok cuma gubernur. Bukan levelnya menteri lah untuk ngurusi Ahok. Mending majukan pramuka Indonesia yang isinya anak-anak muda harapan bangsa.

Entah apa pentingnya Ahok, sampai-sampai Fahri Hamzah, wakil ketua DPR RI ikut komentar masalah calon independen. Buang-buang tenaga saja. Lebih baik fokus menjalankan fungsi legislasi, buat produk undang-undang yang pro rakyat. Ngurusi Ahok kan udah ada tugasnya DPRD DKI Jakarta. 

Lebih baik bangun komunikasi yang baik, bangun ukhuwah lagi bersama partainya Pak Fahri. Itu lebih penting daripada ngurusi pencalonan Ahok. Biar saja dia mau nyalon, itu hak nya WNI. Toh belum tentu menang juga Ahok di Pilkada DKI Jakarta, apalagi lawannya Pak Fahri Hamzah. 

Maraknya aksi pembajakan atas karya para musisi, ternyata tidak membuat musisi Ahmad Dhani terbuka hatinya. Malah sibuk ngurusi Ahok. Berapa banyak musisi menjerit karena aksi pembajakan, Dhani malah menggelar aksi konser di Gedung KPK sama Ratna Sarumpaet. Konser batal, waktu terbuang, badan lelah. Tidak ada hasilnya. 

Apalah pentingnya Ahok bagi sebagian pengguna media sosial di Indonesia. Tiba-tiba menjadi mengerti soal persoalan di DKI Jakarta. Tiba-tiba menjadi ahli tentang tata kelola pemerintahan. Tiba-tiba menjadi paling mengerti tentang hukum, ikut menilai buruk kinerja KPK soal penanganan RS Sumber Waras.

Tiba-tiba menjadi manusia paling peduli tentang masalah sosial karena melihat aksi penertiban. Bukannya penertiban juga terjadi di Seluruh Pemerintahan Daerah di Indonesia. Bukannya penertiban itu perlu. Siapa sih yang tidak ingin daerahnya tertib. 

Ada 33 Gubernur di Indonesia, Ahok kan cuma salah satunya. Lebih baik, fokus koreksi gubernur masing-masing. Kalau semua cuma fakus ngurusi Ahok, siapa yang mau ngurusi Gubernur di daerah masing-masing. Mereka senang karena kinerjanya tidak diperhatikan. Bisa berbuat apa yang dia suka, soalnya semua mata dan pikiran tertuju kepada Ahok. 

Tapi, ada juga yang menganggap Ahok itu penting. Karena apa, karena Ahok berkaitan langsung dengan kelangsungan hidup mereka yang berkepentingan.

Kalau bagi M. Taufik dan Lulung, Ahok adalah sesuatu yang penting. Ahok adalah patner kerja mereka. Jadi wajar mereka berdua berceloteh tentang Ahok karena Ahok memiliki arti penting bagi kelangsungan hidup mereka berdua.

Yang menganggap Ahok itu penting adalah Portal Piyungan. Betapa pusingnya admin Portal Piyungan mencari bahan untuk terus "memukul" Ahok. Sebagai portal berita, kenapa tidak membangun berita positif. Menenangkan dan mendinginkan suasana. Menumbuhkan iklim positif, menciptakan kedamaian. 

Padahal, masih banyak urusan negeri ini yang lebih penting yaitu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan tidak menghembuskan kebencian sesama anak bangsa.

Mungkin, admin menganggap penting Ahok karena pembenci Ahok membutuhkan asupan gizi berupa berita tendensius yang bersifat menyerang. Kritik tanpa solusi. Biarlah, mungkin si admin sedang menafkahi para pembenci Ahok. 

Bagi karni Ilyas, Ahok itu sesuatu yang penting. Wartawan senior itu tahu betul mana berita yang punya nilai jual. Kalau tidak membuat berita tentang Ahok, siapa yang akan menonton Tv nya Karni Ilyas. Siapa yang akan bertepuk tangan kepadanya kalau bukan pembenci Ahok. 

Heran, Ahok kan cuma manusia biasa, sama seperti kita-kita. Mau jadi presiden, mau jadi gubernur lagi, mau jadi tersangka, mau jadi orang biasa, itu kan soal takdir. Masing-masing kita tidak bisa menerka suratan takdir. Takdir sudah ada yang menentukan.

Apa Sih Pentingnya Ahok?
Oleh: Bung Anton