Breaking News

Sejarah Nazi ; Sebuah Peringatan

Tersembunyi didalam hutan, kini merupakan wilayah Timur Polandia, dekat perbatasan dengan Rusia. Terdapat reruntuhan kota beton. Dalam tiga tahun penting selama Perang Dunia 2, tempat ini menjadi rumah bagi tokoh dengan reputasi terburuk dalam sejarah dunia. Seorang pria mengatakan ia dan bangsa yang dipimpinnya akan menciptakan Kerajaan yang akan mengalahkan bangsa lainnya.

Di sarang serigala ini, markasnya di Hutan Rastenburg yang saat itu merupakan bagian Prussia, Jerman Timur, Adolf Hitler membuat keputusan yang menjadi pemicu Perang Dunia 2. Hasilnya adalah kehancuran dan penderitaan yang paling besar dalam sejarah perang. 55 juta orang tewas dalam Perang Dunia 2. Jerman menahan 5 juta tawanan perang dari Rusia saja dan hanya 2 juta yang selamat.

Sejarah Nazi ; Sebuah Peringatan

Selama perang, Hitler mengesahkan sebuah kebijakan yang tak ada duanya dalam sejarah, pemusnahan terorganisir seluruh bangsa. Semua ini dimungkinkan karena Nazi menguasai Jerman. Bagaimana mungkin sebuah negara berbudaya di jantung Eropa membiarkan orang seperti itu dan partai Nazi yang dipimpinnya, berkuasa?

Anggota Nazi menjelaskan keberhasilan mereka dengan mudah, semua itu tak lepas dari apa yang mereka sebut kualitas “manusia super” dalam diri pemimpin mereka Adolf Hitler. Alasan sebenarnya dari keberhasilan Nazi berkuasa tak sesederhana itu dan jauh lebih berbahaya.

Dibantu Untuk Berkuasa

Nazisme, yang menjadi pemicu Perang Dunia kedua, lahir dari Perang Dunia pertama. Pada tanggal 11 November 1918, secara mengejutkan bagi pasukan garis depan Jerman, perang tiba-tiba berakhir. Beberapa tentara garis depan jerman mengaku heran mengapa peperangan dihentikan dan terjadi gencatan senjata yang begitu cepat serta mereka harus segera meninggalkan posisinya sedangkan posisi mereka masih berada di wilayah musuh.

Mitos yang berkembang diantara para prajurit Jerman yang menyerah ini adalah bahwa mereka telah “ditikam dari belakang”. Bahwa pasukan garis depan dan 2 juta rakyat Jerman tewas selama perang telah dikhianati oleh kelompok Marxis dan Yahudi yang telah memunculkan perdebatan pendapat di negara mereka. Ketika pasukan selamat kembali ke Jerman baru yang demokratis, mereka membawa serta kekecewaan mereka. Kemudia tumbuh paham Nazisme di selatan Jerman di Bavaria.

Bavaria adalah wilayah indah, seperti dongeng yang terkenal dengan Lederhosen dan ruang penyimpanan birnya. Di akhir Perang Dunia 1 di kota penting tradisional Jerman ini terbentuk kondisi yang akan menciptakan revolusi. Seusai perang, negara-negara sekutu melanjutkan blokade terhadap Jerman. Pasukan yang kembali dan berbaris melewati Munich ibukota Bavaria. Mereka sangat terkejut melihat keluarga mereka masih menderita. Jutaan rakyat Jerman kelaparan, dan ribuan lainnya sekarat akibat penyakit TBC dan influenza. Politik terbagi menjadi 2 kutub, konservatif dan sosialis. Masing-masing kelompok menjadi radikal dimasa krisis.

Sejarah Nazi ; Sebuah Peringatan

Ketika seluruh Jerman dalam kekacauan di musim semi tahun 1919, kegelisahan yang melanda Munich berakhir dengan dikuasai kota oleh kelompok sayap kiri, Raterepublik. Situasi ini memuncak April 1919, dengan Republik Soviet Munich, sebuah upaya untuk menciptakan pemerintahan bergaya Soviet. Hanya 18 bulan setelah kemenangan kaum Bolshevik di Uni Soviet.

Tentara pemerintah diturunkan untuk menumpas pemberontakan tersebut dan pecahlah pertempuran terbuka di jalan-jalan Munich. Lebih dari 500 orang terbunuh. Tentara didukung oleh Freikorps, prajurit bayaran sayap kanan yang dibiayai oleh pemerintah. Di Munich bukan hal yang aneh jika anggota Freikorps menembak anggota kelompok Raterepublik begitu saja. Anggota Freikorps lainnya seperti Fridolin Von Spaun sangat menyetujui tindakan brutal yang dilakukan untuk menumpas para revolusioner Komunis di seluruh Jerman. Menurutnya, mereka ingin menjerumuskan Jerman dalam kekacauan. “Aku memutusakn kami harus memeranginya dan itu yang kulakukan” ucap Fridolin

Ayah Eugine Levine adalah pemimpin komunis Raterepublik, dia dihukum mati pada bulan Juni 1919. Eugine mengatakan : “Aku mengetahui dari ibuku bahwa ayahku sangat berani saat menghadapi kematiannya. Dia bahkan berteriak ; Hidup Revolusi Dunia. Ku sadar bahwa orang yang terhormat cepat atau lambat akan mati, Entah di belakang barikade atau menghadap ke tembok dan ditembak.”

Ayah Eugene Lavine adalah orang Yahudi. Prasangka anti Semit di kelompok kanan semakin diperkuat oleh kenyataan bahwa pimpinan Raterepublik sebagian besar adalah orang Yahudi. Di Jerman kesan itu semakin menguat bahwa Bolshevisme dan Yudaisme pada dasarnya sama. Menurut mereka sangat wajar ketika sikap anti Yahudi kemudian berkembang luas.

Freikorps, dielu-elulan di Munich setelah penumpasan Raterepublik. Kelompok Yahudi adalah kambing hitam yang sempurna untuk disalahkan atas semua penyakit negara tersebut. Freikorps didukung pejabat-pejabat sayap kanan di militer. Seperti Kapten Ernest Rohm, seorang pria dengan filososfi sederhana.

Ernest Rohm mengatakan “ Karena aku masih muda dan liar, perang dan kerusuhan lebih menarik bagiku dibanding tatanan borjuis yang rapi. Brutalitas dihargai, rakyat butuh rasa takut, mereka ingin takut pada sesuatu, mereka ingin seseorang membuat mereka takut dan memaksa mereka menyerah dalam ketakutan.”

Sejarah Nazi ; Sebuah Peringatan

Di Munich, Rohm sangat terlibat dalam politik kekerasan ekstremis sayap kanan. Tahun 1919 dia bergabung dengan partai kecil Partai Pekerja Jerman. Dia bertemu dengan seorang veteran Perang Dunia I, berusia 30 tahun, Kopral Adolf Hitler. Dia sama seperti Rohm, membenci kelompok komunis dan yahudi.

Hitler juga bergabung dengan Partai Pekerja Jerman pada tahun 1919. Di kartu anggotanya tertera dia anggota nomor 555, tapi pada kenyataannya dia anggota nomor 55. Partai itu memberi nomor mulai dari 500 agar anggotanya terlihat banyak. Hitler tak berbeda dengan ribuan mantan prajurit lainnya di Munich, dia luntang-lantung tanpa pekerjaan tetap, tapi kini dia telah menyadari bakat alaminya. Dia salurkan kebencian, kemarahan atas berakhirnya perang dengan pidato yang berapi-api.

Emil Klein, anggota Partai Nazi 1921-1945 mengatakan; “ Terus terang saja berhadapan langsung dengan Hitler aku tak pernah tertarik padanya dan kumisnya. Tetapi dia bisa memikatku dengan kekuatan pidatonya dan juga bisa meyakinkan aku dan orang-orang lainnya.”

Hitler selalu berbicara tentang apa, yang dia nyatakan sebagai ketidakadilan Perjanjian Damai Versailles yang ditandatangani pada akhir Perang Dunia I. Berdasarkan perjanjian itu Jerman kehilangan banyak wilayah negaranya dan dipaksa membayar ganti rugi pada negara-negara pemenang.

Pada awal tahun 1920, inflasi merajalela tak terkendali. “ Aku pernah membayar 4 juta Reichsmark untuk sepotong sosis dan roti. Keuangan benar-benar hancur. Orang-orang berkata bahwa tak bisa begini terus. Kemudian mulai perdebatan tentang dibutuhkannya orang yang kuat dan seruan akan munculnya orang kuat semakin lantang karena demokrasi tak menghasilkan apapun” ucap Emil Klein

Di Bavaria, pada tahun 1921, Hitler telah menjadi pimpinan Partai Pekerja Jerman yang kecil. Namanya diubah menjadi Partai Pekerja Nasional Sosialis Jerman atau disingkat NAZI. Saat itu hanyalah salah satu dari banyak partai sayap kanan di Munich dan mereka semua masih mengatakan hal yang sama bahwa Perjanjian Versailles adalah kejahatan dan kelompok Yahudi ada dibelakangnya.

Tetapi dinamisme Hitler yang dibarengi dengan nada tanpa kompromi dalam pidato-pidatonya mulai menarik warga Bavaria terkemuka lainnya untuk berpaling pada partai baru Nazi. Pada tahun 1922, seorang penerbang ulung dalam PD I bergabung dengan Nazi. Ia pemegang penghargaan “Pour Ie Merite” untuk keberanian dan komandan skwadron Richthofen dalam PD I, Herman Goring. Ia bergabung dengan partai itu karena menganggap mereka revolusioner dan bukan karena omong kosong ideologi.

Nazi mulai meyebarkan pengaruhnya ke wilayah pedesaan Bavaria. Seorang mahasiswa pertanian yang awalnya ingin menjadi peternak ayam menemukan keyakinan yang menjadi obsesinya dalam Partai Nazi yaitu hubungan mistis antara darah Jerman dengan tanah Jerman. Pemilik tanah, tulang punggung karakter dan kekuatan bangsa Jerman. Para pengecut lahir di perkotaan, pahlawan di pedesaan. Itulah kata-kata Heinrich Himmler, seorang Bavaria, peternak ayam dan kemudian menjadi Komandan pasukan SS.

Bulan Januari 1923, Hitler dan Nazi memanfaatkan ketidakpuasan yang disebabkan oleh pendudukan Prancis di Ruhr. Pasukan Prancis datang untuk menerapkan pembayaran ganti rugi, mereka berhasil mengasingkan warga Jerman.

Jutta Rudiger, Residen Ruhr 1923 mengatakan : “Waktu itu banyak sekali pelecehan dari pejabat, kelaparan, kemelaratan dan kemiskinan yang merata. Yang sangat mempengaruhi kami adalah penghinaan. Perancis memerintah kami dengan tangan besi, kalau mereka tak suka kau berjalan di trotoar, misalnya, mereka akan mendatangi mu beramai-ramai dan memaksamu berjalan di jalan raya. Mungkin mereka hanya ingin membalas dendam.”

Di Munich pada tahun 1923, dalam suasana krisis yang disebabkan oleh pendudukan Ruhr, Hitler dan Nazi bertindak. Hitler beridiri di atas panggung Bergerbrau Keller tanggal 8 November dan menghentikan rapat politik sayap kanan. Ia serukan agar revolusi nasional dimulai di Bavaria dan menggulingkan pemerintahan sayap kiri di Berlin.

Keesokan harinya, Nazi, bersama dengan partai sayap kanan lainnya berparade di Munich untuk mengumpulkan dukungan. Mereka dihentikan oleh polisi di monumen perang Feldherrenhalle. Nazi berharap militer dan polisi mendukung partai-partai sayap kanan dan mau bergabung dengan mereka dalam parade mengenai Berlin.

Kami berdiri diantara peserta parade, lalu kami berbelok ke Maximilian Strasse dan menyeberanginya dan saat kami sampai di sudut Residence, kami mendengar tembakan ” Ujar Emil Klein.

Polisi tidak mendukung mereka, tembakan dilepaskan dan peserta parade dibubarkan, Hitler menghilang dari lokasi. 4 perwira polisi dan 16 anggota Nazi kehilangan nyawa mereka.

Emil Klein mengatakan; “ Kau sudah menanyakan apa emosi yang kurasakan. Ini adalah emosi politis pertama yang pernah kurasakan. Kenyataan bahwa rencana bisa gagal. Dalam hal ini, suatu kejutan bagiku dan bagi banyak rekanku, bahwa hal seperti itu bisa terjadi”.

Hitler diadili bersama pimpinan parade lainnya pada awal 1924. Pengadilan tersebut menjadi sensasi media dan banyak pemegang tiket yang bisa masuk ke ruang sidang. Selama parade berlangsung Nazi tak hanya membunuh 4 perwira polisi di luar Feldherrenhalle, mereka juga melakukan perampokan bank.

Hitler yang bersikap menantang berkata pada sidang pengadilan; “ Kau bisa menyatakan kami bersalah ribuan kali, tapi dewi yang memimpin pengadilan abadi sejarah akan, dengan senyuman, mencabik-cabik dakwaan penuntut umum dan keputusan pengadilan ini. Karena sang dewi membebaskan kami”.

Hitler menjadi terkenal karena pernyataan sikapnya yang berani, tapi itu hanyalah taktik tipuan, karena ia tahu saat ia bicara, hakim akan bersimpati padanya.

Yang tidak diketahui orang banyak adalah bahwa sebelumnya Hitler sudahpernah tampil di sebuah sidang Bavaria. Lebih dari 2 tahun sebelumnya, di gudang bawah tanah Lowenbraur, Para penjahat Nazi yang telah dihasut oleh Hitler menghentikan sebuah pertemuan sayap kiri. Menyeret pembicara dari atas podium dan memukulinya. Hampir semua dokumen yang berkaitan dengan pengadilan menyusul insiden tersebut, disita oleh Nazi saat mereka berkuasa dan kemudian dibakar. Tapi satu dua dokumen dari masa awal Hitler ini selamat tersembunyi di ruangan arsip. Dan mereka mengungkapkan kebenaran yang ingin disembunyikan Nazi.

Hitler dijatuhi hukuman seminimal mungkin. 3 bulan kurungan, tapi simpati hakm tidak berhenti disitu. Dia menulis ke Pengadilan Banding untuk mendukung Hitler dan meminta mereka mengurangi lagi masa hukumannya. Hasilnya, Hitler menjalani 1 bulan hukuman penjara dan masa percobaan.

Hakim di pengadilan pertama Hitler bernama Georg Neithardt, Hakim yang sama yang diberi mandat oleh pemerintah Bavaria untuk memimpin pengadilan Putsch. Sudah jelas bagi Hitler bahwa pengadilan bersimpati kepadanya, dan memang benar. Hitler melakukan percobaan revolusi mendorong terjadinya pembunuhan dan pengikutnya merampok bank. Ia menjalani masa hukuman 9 bulan di penjara Landsberg.

Tahun 1924, Hitler dan Nazi tampaknya menjadi tidak relevan, pada pertengahan 1920-an ekonomi Jerman pulih dengan berkurangnya inflasi hingga hanya 1 digit. Pemerintahan Weimar menyelesaikan masalah penggantian kerugian dengan meminjam uang dari Amerika dan digunakan untuk bayar ganti rugi kepada Prancis dan Inggris. Masa-masa indah itu dibiayai oleh kredit jangka pendek.

Ada sejumlah rakyat Jerman yang tidak setuju dengan apa yang mereka sebut “kemerosotan Weimar” ini. Mereka bergabung dengan kelompok non politik seperti Wandervogel. Menyerukan untuk kembali ke cara hidup lama yang lebih sederhana.

Bruno Hahnel, Gerakan Wandervogel, Pertengahan 1920-an, mengatakan; “ ada perasaan memiliki yang nyata berdasarkan pemikiran Wandervogel, kami ini seperti pengkritik dunia borjuis. Bagi kami, dalam hidup kami, ini adalah masa-masa yang indah ”.

Satu partai politik kecil mencoba mempopulerkan keinginan untuk kembali ke nilai lama ini. “ Perubahan dari gerakan pemuda ke gerakan Nazi tidak terlalu sulit, kami punya tenda-tenda kecil lalu kami menyalakan api unggun. Malam hari kami akan berkumpul mengelilingi api unggun untuk bernyanyi diiringi gitar. Ini bertahan di kemudian hari dalam Kelompok Muda Hitler. Kami menyelenggarakan perayaan titik balik matahari dan sebagainya”. Ujar Bruno Hahnel.

Ini adalah kelompok, orang-orang yang berkata ; “Utamakan Jerman”. Slogannya adalah “Jerman Bangkit”. Pertengahan 1920-an, Partai Nazi masih kecil tapi radikal. Program partai mereka menjanjikan bahwa jika Nazi berkuasa Yahudi jerman akan dicabut kewarganegaraannya dan bahkan bisa diusir dari negara tersebut.

Bruno Hahnel, Pemimpin Kelompok Muda Hitler 1927-1945; “ Yah, kalau mereka memang orang yang tak bersalah, berarti ini benar, seharusnya ini tidak dilakukan. Tetapi aku harus kembali ke Golongan Yahudi Dunia, bagi kami itu adalah Golongan Yahudi Dunia yang ingin meraih kekuasaan, yang ingin menguasai dunia. Karena semua propaganda ini, tuntutan menyingkirkan mereka dari kehidupan publik dapat dimengerti.

Ilusi konspirasi Yahudi sedunia disuarakan secara terbuka oleh Nazi dan dipercaya dan bersamaan dengan paham anti-Semit mereka tumbuh keyakinan bahwa kekerasan adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses politik. Partai memiliki sayap paramiliternya sendiri, Pasukan Badai berbaju coklat. Tugasnya adalah menjaga pertemuan-pertemuan Nazi, mengancam pengikut partai-partai lain dan menggalang dukungan.

Wolfgang Teubert, Pasukan Badai Nazi 1928-1945; “ Aku bergabung secara sukarela, tidak ada pilihan lain. Tentu saja itu juga menyenangkan kerena keluargamu tidak suka kau berparade dengan kemeja coklat. Setiap hari Sabtu dan Minggu kami berparade. Kami berparade di belakang bendera Swastika, berkeliling kota. Di luar jam kerja kami, tak ada yang lain kecuali Pasukan Badai”.

Menjulang tinggi di atas partai kecil ada sosok pria yang kini disebut sebagai Sang Fuhrer, Adolf Hitler. Cara partai Nazi berkembang saat ini, di sekeliling Hitler, Pada dasarnya adalah cara partai tersebut tersusun ketika Nazi menguasai sebagian besar Eropa dan susunan itu sangat aneh. Walaupun kantor-kantor partai Nazi tahun 1920-an terlihat cukup rapi namun administrasi partai tersebut berantakan. Hitler membenci rapat komite, dia tidak suka menjadi penengah dua pihak yang bertikai. Sang Fuhrer tidak disiplin dan sering terlambat.

Seorang Nazi terkemuka, Gottfried Feder, mengkritik Hitler. Dia menganggap manajemen waktu Hitler sangat berbahaya bagi keseluruhan pergerakan, namun partai tetap berjalan. Karena Hitler sangat meyakini hukum seleksi alam, hukum rimba. Manusia saling mengalahkan, manusia percaya bahwa, akhirnya, yang kuat akan selalu menang. Yang kuat memaksakan kehendaknya, itu adalah hukum alam.

Obsesi Hitler adalah “keunggulan pihak yang paling kuat”. Yang berarti ketika seorang anggota partai menulis kepadanya tahun 1925 dan meminta agar ditunjuk sebagai pemimpin cabang lokal, surat itu dijawab oleh Max Amann, salah seorang kepercayaan Hitler, sebagai berikut : “ Herr Hitler memiliki prinsip bahwa bukan tugas pemimpin partai untuk “menunjuk” pimpinan partai. Kau menyebutkan dalam suratmu bahwa hampir semua anggota cabang lokal percaya padamu, jadi kenapa kau tidak mengambil alih kepemimpinan cabang itu?

Tapi kini, 7 tahun setelah Hitler menjadi pemimpin, Partai Nazi secara menyedihkan gagal dalam perjuangan besar walaupun mendapat dukungan nyata dari pengikut setia partai. Nazi tidak terpilih untuk berkuasa. Pada pemilihan umum tahun 1928, Nazi hanya mendapatkan 2,6% suara. Mayoritas rakyat Jerman yang memberikan suara lebih dari 97,4% menolak mereka dan pemimpin mereka.

Ia mulai bicara dan aku langsung tidak suka padanya. Saat itu aku tidak tahu dia akan menjadi apa nantinya. Sosoknya sangat komikal, dengan kumis kecilnya yang lucu, suaranya parau dan penampilannya aneh. Dia sering sekali berteriak, dia berteriak disebuah ruangan kecil dan apa yang ia katakan sebenarnya sangat sederhana. Menurutku ia tidak normal, menurutku ia mengerikan” Ujar seorang saksi sejarah

Laporan rahasia pemerintah yang dikumpulkan sebelum pemilihan umum 1928 bahwa partai Nazi tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap sebagian besar populasi. Nazi hanyalah partai yang sangat kecil hampir seperti lelucon. Tapi hanya 4 tahun dan 18 bulan kemudian Hitler menjadi Kanselir Jerman karena Nazi didukung oleh keadaan.

Jerman menderita, harga pokok pertanian dunia jatuh mengakibatkan kemiskinan. Jatuhnya Wall Street menandakan datangnya kemerosotan ekonomi dunia. Amerika menagih piutang mereka. Tahun 1931 angka pengangguran di Jerman meningkat hingga 5 juta. Di masa itu, para pengangguran berdiri, setiap hari Jum’at. Dalam barisan panjang di depan kantor pemberi tunjangan. Mereka akan menerima 5 Reichsmark disana, ini adalah situasi yang benar-benar baru dan berbeda. Banyak diantara mereka yang tak punya apapun untuk membeli makanan.

Alois Pfaller, Pemuda Komunis Jerman 1926-1934 “Suasananya sangat menyedihkan. Orang-orang berkeliaran dengan sendok di kantung mereka untuk makan siang. Karena mereka bisa mendapatkat makanan dengan menukar kupon ransum. Sangat mengerikan, sebuah bencana”.

Pengangguran hidup dengan susah payah di perkotaan, ketika Jerman jadi negara dengan perekonomian paling buruk di dunia. Dan ketika keadaan tampaknya tak mungkin bisa lebih buruk lagi. Itulah yang terjadi, lima bank utama hancur pada tahun 1931, lebih dari 20 ribu perusahaan Jerman gulung tikar, kini kelas menengah juga menderita.

Dalam krisis ekonomi, suara untuk Nazi meningkat, mereka masih mengatakan hal yang sama, versailles adalah kejahatan, Yahudi ditarik kewarganegaraannya, Marxisme harus dihancurkan dan Bangsa Jerman harus lahir kembali. Pesan mereka belum berubah. Tapi sekarang bangsa Jerman telah siap mendengarnya.

Dalam krisis ekonomi, orang-orang yang belum pernah melihat atau mendengar Hitler pun tetap memilih Nazi. Di kota terpencil di Prussia Timur Jerman seperti Neidenburg, tahun 1928 Nazi mendapat 2,3% suara, pada tahun 1930 perolehan suara mereka melonjak ke angka 25,8%, padahal Hitler tak peranah berkunjung ke sana, tidak ada perwakilan partai Nazi di kota itu.

Tapi bukan hanya Nazi yang mulai naik daun, Komunis juga mulai mendapatkan dukungan. Sesuatu yang berbahaya sedang terjadi pada demokrasi baru ini, mulai terancam karena para pemilih terdorong ke titik ekstrim.

Alois Pfaller bergabung dengan Partai Komunis pada akhir 1920-an, kini mulai bertikai dengan Nazi di jalanan. Ia mengatakan “ Apa yang bisa kau lakukan? Kau harus tanda tangan di kantor tunjangan setiap hari dan bertemu. Kemudian mulailah terjadi diskusi dan perdebatan. Pasukan Badai juga ada disana. Begitu juga partai sosial demokrat, komunis dan yang lainnya.”

Sumber lain mengatakan: “ Tentu saja kami berkelahi. Tapi kami tak punya senjata, hanya tinju kami, yang bisa dilakukan hanyalah membela diri dengan tinju kami. Mengalahkan musuh dengan tinju jika diperlukan. Dan lebih sering diperlukan dari pada tidak. Mematahkan kursi-kursi dia aula, lalu berkelahi dengan kaki kursi, itu sering sekali terjadi. Kedua pihak akan melakukannya, tidak ada yang menahan diri.

Kiri, kiri, kiri.. kita bunyikan drum. Kita tendang musuh kita sekuat tenaga dan kita pasang dinamit dibawah bokong kelompok borjuis. Kita ancam kelompok fasis, dibatas cakrawala sana, rakyat proletar, bersiaplah. Front Merah, Front Merah. Kita berbaris menuju Berlin yang lebih kuat. Kita bertempur untuk Adolf Hitler. Front Merah, ayo kita bertindak. Pasukan Badai berbaris “awas” di jalanan. Kiri, kiri, kiri.. kita perangi polisi dan kita hancurkan wajah penguasa, kita bangun tempat yang lebih baik, Penyatuan Jerman Soviet.” Nyanyian itu berkumandang disepanjang jalan.

Hitler mengatakan bahwa ia adalah orang kuat, dia bisa menyelesaikan krisis ekonomi, di puncak sebuah partai dinamis yang berjanji menghancurkan musuh dalam negeri Jerman dan membangun kembali negara tersebut dalam persatuan nasional. Dan Hitler berkampanye dengan cara yang baru dan orisinal. Kampanye pemilihan presiden 1932, bertema “ Hitler di atas Jerman “. Ia berkeliling dengan pesawat ke 20 kota dalam 7 hari. Walaupun dia kemudian kalah dari Presiden Hindenburg, Hitler telah menetapkan dirinya sebagai pemimpin alternatif Jerman


Sumber: Film Dokumenter " The Nazis, A Warning From History - Nazi Peringatan Dari Sejarah