Breaking News

IMPAS ; Dalam Krisis Personalitas

IMPAS ;Dalam Krisis PersonalitasPasang surut eksistensi IMPAS (Ikatan Mahasiswa Pelajar dan Alumni Suoh) di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara telah dilalui dengan haru biru berorganisasi. Organisasi inidibentuk pada tanggal 5 mei 2002 oleh putra daerah yang tergerak hatinya untuk memajukan daerahnya. Di usianya yang terbilang cukup matang untuk organisasi pada umumnya seharusnya IMPAS memiliki refleksi panjang dan telah sampai pada kesimpulan bahwa IMPAS tidak mungkin lagi berjudi tentang  masa depan, dengan larut pada romantika kemunduran masa lalu.
 
IMPAS ; Dalam Krisis Personalitas
Oleh:
Siamin
Anggota IMPAS (Ikatan Mahasiswa Pelajar dan Alumni Suoh)
Lingkungan internal Suoh yang telah jauh berubah mengisyaratkan betapa pentingnyanya perbaikan dalam tubuh IMPAS. Dewasa ini dinamika organisasi yang terjadi memberikan kita cukup pembelajaran berharga betapa pentingnya menegakkan aturan main yang tegas untuk konteks internal organisasi IMPAS. Tanpa bermaksud melakukan justifikasi, krisis personalitas internalyang sedang terjadi selama ini lahir akibat ketidakmampuan menjalankan mekanisme organisasi untuk melanjutkan tujuan organisasi.

Prosesi Musyawarah Besar IMPAS yang direncanakan ternyataberlangsung alot dan memakan waktu cukup lama sertaberakhir dengan penundaan.Saya kira sudah cukup memberikan pemahaman kepada kita betapa peliknya mengatur organisasi sebesar ini. Karena setiap output yang dihasilkan adalah sesuatu yang kita musyawarahkan bersama maka selayaknya pula kita laksanankan bersama.

Kompleksitas permasalahan daerah Suoh yang kita hadapi tak ayal menuntut kita untuk mampu terus beradaptasi dalam menangkap segenap peluang dan tantangan yang terhampar di hadapan kita saat ini. Ironisnya,saat organisasi mulai sadar untuk berbenah diri malah terbenturkan oleh berbagai macam fenomena di internal mulai dari krisis personalitas hingga persoalan yang bersifat material maupun non material.Saat ini tak ada signifikasi perubahan yang bisa dilakukan untuk masyarakat Suoh yang kini sedang di timpa krisis multidimensi.

Alih-alih ingin berkarya untuk memajukan daerah, IMPAS justru disibukan untuk menyelesaikan persoalan di internal, kondisi ini merupakan kemunduran bagi IMPAS. Hal tersebut tak berlebihan jika kita melihat dan merefleksikan tujuan Impas yaitu “MEMAJUKAN SUOH”

IMPAS ; Dalam Krisis Personalitas

IMPAS harus bisa menjadi garda terdepan mengusung berubahnya masyarakat Suoh ke arah lebih baik tanpa intervensi dari pemangku kebijakan. Bahkan IMPAS menjadi satu-satunya elemen organisasi di Suoh yang harus mampu mewujudkan masyarakat sejahtera lewat gagasan dan gerak perubahan.

Untuk melakukan perbaikan di internal IMPAS maka ada beberapa langkah strategis yang harus dilakukandiantaranya:

Pertama, Memperkuat pondasi gerakan mulai dari struktural organisasi sampai pola pengkaderan  yang harus jelas, kader IMPASharus memamahi arah gerak tujuan impas.

Kedua,IMPAS harus mencanangkan format "back to Suoh" Ranah perjuangan impas yang nyata ada di Suoh, maka IMPAS harus menyemarakkan kegiatan yang bersifat penyelesaian terhadap permasalahan yang ada di suoh dengan gagasan dan langkah-langkahkonkrit.

Ketiga, Meningkatkan kinerja organisasi yang dibingkai displin dan etos kerja anggota. Dengan melibatkan semua elemen mahasiswa, pelajar, alumni dan masyarakat.

Hal terpenting adalah bagimana IMPAS menelurkan gagasan konstruktif bagi perubahan Suoh kedepan.Tujuan mulia IMPAS memajukan daerah adalah tanggung jawab bagi semua kader.
 
Dalam tulisan ini penulis mencoba menuliskan pemikiran sederhana berdasarkan apa yang penulis pernah amati dan alami. Meskipun masih bersifat dangkal setidaknya tidak menjadi sampah dalam pikiran. Menurunya eksistensi IMPAS baik secara kualitas dan kuantitas harus menjadi perhatian serius bagi setiap elemen mahasiswa, pelajar dan alumni.
 
Semoga di masa yang akan datang penghayatan kita akan semangat perjuangan dapat terinternalisasi dalam diri kita masing-masing. Aturan dasar dalam konstitusi semoga dapat dijadikan pedoman bagi kita sebagai landasan perjuangan yang termanifestasi dalam diri kita masing-masing. Amien ya Rabbal Alamin...

Yakinkan dengan Iman, usahakan dengan ilmu, sampaikan dengan amal.