Breaking News

Ekspor Rokok Indonesia ke Mancanegara

Ekspor Rokok Indonesia Ke Mancanegara : Sebagai negara penghasil temb4k4u dan juga penghasil produksi rokok nasional, Indonesia memainkan peran aktif terhadap sektor Industri tersebut. Walaupun, didalam negeri wacana akan pro dan kontra terhadap rokok terus bergulir namun seiring berjalannya waktu industri rokok malah menjadi komoditas yang menjanjikan baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri.



Ekspor Rokok Indonesia ke Mancanegara

Data yang dihimpun dari Kementerian Perindustrian mengatakan bahwa saat ini terdapat 200 sampai 300 unit pabrik rokok yang aktif dan membayar cukai dari sekitar 700 unit usaha pabrik rokok yang tercatat. Kecenderungan terbalik dari kondisi semakin sedikit aktifnya pabrik rokok tersebut adalah catatan peningkatan permintaan akan rokok. Kebutuhan akan konsumsi rokok dari tahun ke tahun terus meningkat, berdasarkan catatan Kemenperin bahwa pertumbuhan produksi rokok naik sekitar 5% hingga 7,4% per tahun.  

Prediksi  kemenperin yang bersumber dari Harian Kontan bahwa pada tahun 2015 prediksi produksi rokok mencapai 398,6 miliar batang dan pada tahun 2016 diperkirakan naik sekitar 5,7% yakni sekitar 421,1 miliar batang serta diproyeksikan mencapa 524,2 miliar batang pada tahun 2020.

Industri rokok bukan hanya untuk didalam negeri, tetapi juga untuk pasar luar negeri. Setiap tahunnya ekspor rokok indonesia terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 tercatat bahwa ekspor rokok Indonesia mencapai angka US$ 732.537.409, dan pada tahun 2013 mencapai angka US$ 834.266.121. Pada tahun 2014 ekspor rokok Indonesia melaju dengan angka US$ 942.271.844 dan terjadi penurunan jumlah ekspor rokok pada tahun 2015 menjadi US$ 922.774.495 atau dengan kata lain pada tahun 2015 peran industri rokok terhadap total ekspor hasil industri sebesar 0,87%.

Dari data tersebut dapat di identifikasi melalui data sub kelompok hasil industri yang dibagi menjadi 5 sub kelompok, yakni Rokok Putih, Cerutu, Rokok Keretek, Pengganti yang di homogenisasi dan Rokok Lainnya. Berdasarkan catatan tersebut diperoleh data bahwa pada tahun 2014 ekspor rokok putih menyumbang sekitar 0,02% terhadap total ekspor hasil industri, cerutu menyumbang sekitar 0,03%, rokok keretek menyumbang sekitar 0,03%, Homogenisasi menyumbang sekitar 0,12% dan rokok lainnya dengan sumbangan terbesar yakni 0,60%.