Sektor-sektor Unggulan Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2005-2007
Sektor-sektor Unggulan Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2005-2007
Metode yang digunakan untuk mengetahui sektor-sektor unggulan di Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung adalah metode Shift Share Analysis. Melalui metode ini akan dapat diketahui sektor apa saja yang unggul di suatu daearah dan sektor apa saja yang tidak unggul pada suatu daerah. Shift Share Analysis terbagi dalam 3 (tiga) komponen sebagai berikut :
Regional Share: Merupakan pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Propotional Share: Merupakan pengaruh struktur ekonomi daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Differential Share: Merupakan pengaruh keunggulan kompetitif daerah terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kabupaten Lampung Selatan (Termasuk Kabupaten Pesawaran)
Berdasarkan hasil perhitungan analisis Shift Share terhadap PDRB sektoral tahun 2005-2007 atas harga konstan 2000 maka dapat disimpulkan bahwa pada periode 2005-2007 nilai komponen keunggulan kompetitif (Differential Shift) Kabupaten Lampung Selatan pada periode 2005-2007 memberikan pengaruh positif terhadap perekonomian Kabupaten Lampung Selatan dengan nilai sebesar Rp 128.537 juta atau sebesar 21%.
Dapat dilihat bahwa sektor-sektor unggulan yang dimilik Kabupaten Lampung Selatan adalah Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Pengalian, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel, Serta Sektor Angkutan dan Komunikasi. Untuk nilai masing masing sektor adalah; Sektor Pertanian berjumlah Rp 98.445 juta, Sektor Pertambangan dan Penggalian berjumlah Rp 4.548 juta. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih berjumlah Rp 670 juta, Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel berjumlah Rp 66.081 juta, Sektor Angkutan dan Komunikasi berjumlah Rp 32.034 juta. Sedangkan untuk sektor lainnya melalui analisis Shift Share tersebut dihasilkan bahwa Sektor Industri Pengolahan, Sektor Bangunan, Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan serta Sektor Jasa-Jasa adalah sektor-sektor yang tidak memiliki daya saing.
Kabupaten Tanggamus
Berdasarkan hasil analisis Shift Share pada Kabupaten Tanggamus diperoleh hasil sebagaimana berikut: Untuk komponen differential shift Kabupaten Tanggamus periode 2005-2007 nilai kontribusi terhadap nilai shift share sebesar -3% atau sebesar Rp 9.682 juta (negatif). Artinya jika dibandingkan Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Tanggamus memiliki kecenderungan yang berbeda, karena keunggulan kompetitif daerah hanya menjadi penghambat bagi pengaruh pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus sebesar 3%, dan struktur perekonomian justru tidak memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus.
Tetapi, ada beberapa sektor yang menjadi unggulan bagi Kabupaten Tanggamus yakni Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel, Sektor Angkutan dan Komunikasi. Sedangkan sektor-sektor yang tidak menjadi unggulan kompetitif adalah Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, Sektor Bangunan, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, serta Sektor Jasa-jasa.
Kabupaten Lampung Tengah
Berdasarkan hasil analisis Shift Share pada Kabupaten Lampung Tengah diperoleh hasil sebagaimana berikut: Nilai positif pada komponen differential shift mengindikasikan aktivitas sektor-sektor pembentuk perekonomian kompetitif. Hal itu berarti bahwa pengaruh differential shift terhadap Kabupaten Lampung Tengah periode 2005-5007 menunjukan kompetitifnya aktivitas sektor-sektor pembentuk perekonomian Kabupaten Lampung Tengah. Nilai differential shift kabupaten Lampung Tengah periode 2005 dan 2007 sebesar Rp 61.380 juta atau sebesar 11%.
Sektor-sektor kompetitf pembentuk keunggulan daerah Kabupaten Lampung Tengah adalah sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel, Sektor Angkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan serta Sektor Jasa-jasa. Sedangkan sektor yang tidak memiliki keunggulan kompetitif adalah Sektor Pertanian.
Kabupaten Lampung Timur
Berdasarkan hasil analisis Shift Share pada Kabupaten Lampung Timur diperoleh hasil perhitungan nilai Shift Share Kabupaten Lampung Timur periode 2005-2007 maka dapat disimpulkan bahwa differential shift memiliki pengaruh negatif yakni sebesar -1% untuk differential shift. Besarnya komponen tersebut adalah Rp 3.857 juta (negatif). Kondisi ini menggambarkan bahwa pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung menjadi dominan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Timur dibandingkan dengan propotional shift dan differential shift yang justru di indikasikan sebagai penghambat pertumbuhan ekonomi Kabupaten lampung Timur.
Sektor-sektor ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif di Kabupaten Lampung Timur adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri Pengolahan, dan Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel. Selain dari ketiga sektor tersebut maka sektor-sektor ekonomi lainnya adalah sektor yang tidak memiliki keunggulan kompetitif.
Kota Metro
Berdasarkan hasil analisis Shift Share pada Kota Metro diperoleh hasil sebagaimana berikut: Komponen Differential Shift Kota Metro memberikan pengaruh negatif sebesar Rp 4.499 juta atau sebesar -9%. Bagi Kota Metro, sektor ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif hanya Sektor Angkutan dan Komunikasi. Sedangkan sektor ekonomi lainnya tidak memiliki keunggulan kompetitif. Selain itu, Kota Metro juga tidak memiliki Sektor Pertambangan dan Penggalian maka sektor tersebut bernilai 0.
Kabupaten Lampung Utara
Berdasarkan hasil analisis Shift Share pada Kabupaten Lampung Utara diperoleh hasil sebagaimana berikut: Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa perekonomian Kabupaten Lampung Utara banyak mendapat pengaruh positif dari komponen pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung. Pengaruh differential shift atau keunggulan kompetitif daerah Kabupaten Lampung Utara periode 2005-2007 memberikan pengaruh yang positif terhadap perekonomian Kabupaten Lampung Utara dengan nilai sebesar Rp 16.149 juta atau sebesar 5%.
Sektor-sektor ekonomi Kabupaten Lampung Utara yang memiliki keunggulan kompetitif adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel, Sektor Angkutan dan Komunikasi, serta Sektor Jasa-jasa. Untuk sektor ekonomi Kabupaten Lampung Utara yang tidak memiliki keunggulan kompetitif adalah Sektor Pertanian, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih serta Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan.
Kabupaten Tulang Bawang
Berdasarkan hasil analisis Shift Share pada Kabupaten Tulang Bawang diperoleh hasil sebagaimana berikut: Komponen differential shift Kabupaten Tulang Bawang mengalami kecenderungan negatif. Pengaruh differential shift memberikan pengaruh negatif terhadap perekonomian Kabupaten Tulang Bawang dengan nilai sebesar Rp 93.458 juta atau sebesar -29%. Sektor ekonomi yang tidak memberikan kontribusi negatif tersebut adalah Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Bangunan, Sektor Angkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan serta Sektor Jasa-jasa. Disamping itu, Sektor ekonomi Kabupaten Tulang Bawang yang memiliki keunggulan kompetitif adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih.
Kabupaten Way Kanan
Berdasarkan hasil analisis Shift Share pada Kabupaten Way Kanan diperoleh hasil sebagaimana berikut: Komponen differential shift Kabupaten Way Kanan periode 2005-2007 selalu berada pada nilai negatif dan cenderung menurun. Hal itu berarti komponenen differential shift memberikan pengaruh negatif yang cenderung semakin memperlambat perekonomian Kabupaten Way Kanan dari periode 2005-2007. Pengaruh komponen differential shift berada pada nilai negatif Rp 33.527 juta atau sebesar -38%.
Sektor ekonomi Kabupaten Way Kanan yang memiliki keunggulan kompetitif adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih serta Sektor Jasa-jasa. Untuk sektor ekonomi Kabupaten Way Kanan yang tidak memiliki keunggulan kompetitif adalah Sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel, Sektor Angkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.
Kabupaten Lampung Barat
Berdasarkan hasil analisis Shift Share pada Kabupaten Lampung Barat diperoleh hasil sebagaimana berikut: Berdasarkan hasil perhitungan analaisis shift share terhadap PDRB sektoral Kabupaten Lampung Barat tahun 2005-2007 atas harga konstan 2000 maka dapat disimpulkan bahwa Differential Shift Kabupaten Lampung Barat adalah -23%. Dari keadaan tersebut dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Lampung Barat lebih di pengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Provinsi dibandingkan dengan pengaruh struktur ekonomi provinsi (industrial mix), bahkan cenderung menjadi pengahambat dari pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Barat. Sedangkan keunggulan komparatif daerah Kabupaten Lampung Barat justru tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Barat bahkan potensi hambatan yang diberikan lebih besar dibandingan dengan pengaruh Struktur Ekonomi Provinsi Lampung.
Sektor-sektor ekonomi Kabupaten Lampung Barat yang tidak memiliki keunggulan kompetitif adalah Sektor Pertanian dan Sektor Pertambangan dan Penggalian. Sedangkan sektor ekonomi Kabupaten Lampung Barat yang memiliki keunggulan kompetitif adalah Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan, Restoran dan Hotel, Sektor Angkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa-jasa.
Dari hasil perhitungan menggunakan analisis Shift Share diatas terlihat bahwa ketimpangan pembangunan ekonomi pada daerah pemekaran Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung berasal dari dalam daerah itu sendiri (kinerja struktur perekonomian dan keunggualan komparatif daerah), yang antara lain diakibatkan oleh adanya perbedaan kandungan sumber daya alam, perbedaan kondisi geografis, kurang lancarnya mobilitas barang dan jasa, konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah, serta alokasi dana pembangunan antar wilayah. Berikut disajikan faktor-faktor penyebab disparitas pertumbuhan ekonomi antar daerah ; pada daerah pemekaran Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung pembangunan yang bersal dari dalam daerah Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung.