Berproses Menuju Sukses
Berproses Menuju Sukses : Setiap orang memiliki mimpi untuk sukses. Tetapi kesuksesan tidak serta merta datang begitu saja seperti angin yang berlalu. Kesuksesan seseorang itu dibangun dari perjuangannya yang pantang menyerah. Jatuh lalu bangkit, jatuh lagi kemudian bangkit lagi.
Definisi sukses sendiri memiliki beragam pemahaman yang berbeda. Begitu juga dengan penilaian kesuksesan seseorang. Sukses menurut kita belum tentu sukses menurut orang lain. Belum sukses menurut kita, sukses menurut orang lain. Jadi sukses itu sesuatu yang misteri dan melekat pada pemahaman diri masing-masing.
Pernah suatu hari seorang kawan berkata “jangan liat hasilnya tapi tetapi jalani prosesnya”. Karena jika kita memperhatikan proses maka orientasi kita pada proses. Orientasi pada proses akan mendorong sesuatu yang lebih bermanfaat, yakni kita akan memberikan proses yang terbaik. Proses yang baik akan berdampak pada hasil yang baik. Optimalisasi proses untuk maksimalisasi hasil. Begitu kira-kira.
Tetapi pada suatu hari saya pernah membaca tulisan Dahlan Iskan bahwa kita harus berorientasi pada hasil karena jika berorientasi pada proses maka tak akan pernah ada hasil. Orang-orang terlihat sibuk bekerja, tetapi tak menghasilkan apa-apa.
Itu pikiran pragmatis. Karena tak menghargai proses. Orang-orang yang mempekerjakan orang lain memang memiliki pandangan seperti itu. Ia tak menghargai proses orang lain, tetapi memaksakan orang lain untuk menghasilkan sesuatu sehingga sesuatu itu berguna bagi dirinya. Karena mereka atau kita dibayar tenaga dan pikiran untuk menghasilkan sesuatu bukan untuk berproses. Yang dibayar adalah hasilnya.
Begitulah dunia kapitalis, kita hidup dan bekerja untuk orang lain demi menghidupi diri kita dan keluarga. Apa penghargaan yang didapat. Ya gaji, itulah penghargaan atau harga yang kita dapat dari hasil yang kita lakukan.
Pada sikap yang berorientasi pada proses maupun hasil, dua-duanya perlu pemaksaan. Memaksakan diri pada dunia proses lebih berat ketimbang pada dunia hasil. Dunia hasil lebih nyata dan memeberikan gambaran yang jelas terhadap apa yang kita dapat. Jadi, ketika dipaksa maka dengan sendirinya kita menghasilkan sesuatu yang diminta.
Tetapi jika diminta untuk berproses demi diri sendiri maka terkadang kita susah untuk menjalaninya. Menjadi berat dan merasa beban karena terpaksa. Padahal jika diamati lebih dalam, pada dunia proses lebih memberikan kekuatan yang lebih kuat pada diri kita untuk menuju tangga kesuksesan yang lebih baik.
Orang-orang yang sukses yang telah tercatat dalam sejarah tidak pernah berhenti untuk berproses, dari proses-proses yang dijalaninya maka mereka bisa menghasilkan sesuatu yang berguna. Tidak hanya untuk diri mereka sendiri tetapi untuk banyak orang. Karena proses yang telah ditempa begitu hebat maka hasilnya juga bermanfaat bagi orang lain. Siapa yang tidak ingin sukses dan berbagi dengan orang lain.
Bagi saya, setiap orang yang ingin sukses tak akan pernah berpikiran manfaat hanya untuk dirinya sendiri, ia berpikiran untuk memberikan yang terbaik bagi orang banyak. Karena, apalah gunanya jika kemanfaatan dari proses yang kita jalani tetapi tak ada manfaat bagi orang lain.
Ini pandangan saya tentang tangga kita dalam menuju kesuksesan dan masa depan. Setiap manusia memiliki masa depan, tetapi masa depan itu akan muncul menjadi hebat bukan pada saat masa depan itu sendiri tetapi dibangun dengan fondasi hari ini. Hari ini kita membangun fondasi yang kokoh, mudah-mudahan dengan fondasi yang kokoh, tiang yang kuat, dinding yang baik maka bangunan tersebut akan baik pula. Semua juga berlaku sebaliknya, jika yang kita tanam adalah keburukan maka yang kita panen juga adalah keburukan.
Baca Juga: Potensi Blog Untuk Generasi Muda dan Tantangannya
Baca Juga: Potensi Blog Untuk Generasi Muda dan Tantangannya