Breaking News

Menggugat Penerapan Kantong Plastik Berbayar

Menggugat Penerapan Kantong Plastik Berbayar : Kebijakan pemerintah menerapkan kantong plastik berbayar menimbulkan pro dan kontra. Tujuan dari diberlakukannya kantong plastik berbayar adalah untuk mengurangi volume sampah plastik. Namun, tindakan mulia itu tak sepenuhnya berjalan mulus, seperti yang kita lihat dari pemberitaan media nasional dan sejumlah media sosial, terdapat pihak-pihak yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Bahkan cenderung menentang dengan dalih menguntungkan pengusaha ritel dan merugikan konsumen.



Menggugat Penerapan Kantong Plastik Berbayar

Melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan maka dikeluarkan program kantong plastik berbayar. Program kantong plastik berbayar telah dicanangkan sejak tanggal 22 Februari 2016.

Seperti informasi yang beredar bahwa penyebab utama dari ide program kantong plastik berbayar ini adalah kondisi Indonesia sebagai penyumbang sampah plastik ke laut nomor dua dunia. Nomor satu adalah Tiongkok, nomor tiga adalah Filipina, Vietnam dan Sri Lanka. 

Kondisi Indonesia sebagai penyumbang sampah plastik tentu membuat kita miris. Apalagi plastik merupakan bahan yang tak bisa diurai dengan cepat. Membutuhkan waktu yang lama untuk mengurai sampah plastik sehingga berdampak pada lingkungan hidup Indonesia dan Dunia.

Tujuan dari kebijakan tersebut memang baik tetapi dengan memberikan atau membebani masyarakat harus membayar Rp. 200 dirasakan seperti mengejek, karena bukan nilai yang diukur, tetapi cara yang tidak pas untuk membongkar kebiasaan masyarakat. Jika bicara nilai saya rasa banyak masyarakat menilainya sangat murah, namun ada gengsi didalamnya. Gengsi inilah yang membuat sebagian pihak tersinggung ketika dibebankan untuk membayar.

Ada baiknya dengan cara lain dan tidak memvonis masyarakat bahwa masyarakatlah yang menimbulkan menumpuknya sampah plastik. Karena tidak bisa dipungkiri, justru dari penjual/pengusaha yang menyediakan kantong plastik bahkan dengan merek tempat berbelanja. Misal kantong plastik bermerek, Alfa Mart, Indomaret, Matahari, Giant, Ramayana dan lainnya.

Selama ini masyarakat merasa tidak pernah dibebankan untuk membayar kantong plastik bermerek tersebut. Dan masyarakatpun santai saja berbelanja dengan menenteng kantong plastik bermerek itu. Ketika dipaksa untuk membayar, maka gengsi muncul dan menerka-nerka uang itu akan dikemanakan. Disinilah letak penolakan yang terjadi, karena merasa dirugikan walaupun kecil nilainya

Menjaga lingkungan adalah tugas bersama, siapapun dia mesti bertanggung jawab untuk menjaga lingkungan agar tidak merusak dan merugikan orang banyak. Kebijakan lain yang bisa diterapkan adalah mewajibkan para pengusaha untuk memberikan kantong yang ramah lingkungan bagi konsumen.

Misalnya, pemerintah mewajibkan untuk pengusaha ritel dan lainnya untuk tidak memberikan bungkus belanjaan dengan bungkus plastik. Tetapi dengan bungkus karton atau kertas yang lebih ramah lingkungan.

Disamping memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan kepada masyarakat luas, langkah-langkah efektif lainnya dengan bekerjasama antara pemerintah, pengusaha dan pengrajin untuk menyediakan alat-alat bungkusan yang berasal dari kerajinan tangan masyarakat Indonesia. 

Karena kerajainan tangan yang lebih pro lingkungan juga akan berdampak pada mendongkraknya kebutuhan akan kesediaan kerajinan yang memiliki tambahan nilai bagi para perajin. Dengan demikian maka kita tidak saling menyalahkan, tetapi saling membangun dan memberikan manfaat bagi satu sama lain. Dengan kerajinan tangan hasil kerjasama pemerintah, pengusaha ritel, UMKM maka masyarakat umum juga merasa di untungkan. 

Sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dengan membangun kesadaran minimal untuk dirumah sendiri dan lingkungan terdekat rumah adalah langkah bijak yang bisa diterima. Semisal penyediaan tempat-tempat sampah di dekat fasilitas-fasilitas umum dan himbauan untuk menjaga lingkungan melalui sarana media sosial dan teknologi yang didukung smartphone. Pemerintah dapat bekerjasama dengan operator seluler melalui pesan singkat pentingnya menjaga lingkungan dan membiasakan diri untuk tidak tergantung kepada kantong plastik.